PWMU.CO– Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR, bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Kampus Unismuh Makassar, Senin (22/11/2021).
Dalam kunjungannya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional ini didampingi dua anggota DPR dari PAN, Dr H Ashabul Kahfi MAg yang juga Ketua DPW PAN Sulsel serta Dr Ir Hj Andi Yuliani Paris MSc.
Zulkifli Hasan dan rombongan diterima Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel Prof Ambo Asse yang juga Rektor Unismuh Makassar dan Sekretaris PWM Sulsel Prof Irwan Akib. Hadir pula Pimpinan Aisyiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Sementara Pimpinan Unismuh yang hadir Wakil Rektor I Dr Ir H Abd Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Dr Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor III Dr Muhammad Tahir, Wakil Rektor IV Drs H Mawardi Pewangi MPdI. Pejabat lainnya turut hadir seperti Dekan FKIP Erwin AKib PhD dan Dekan FAI Dr Amirah Mawardi, Ketua BPM Dr Burhanuddin, dan beberapa pejabat Unismuh lainnya.
Ketua PWM Ambo Asse menjelaskan, Muhammadiyah Sulsel hadir di semua kabupaten/kota se Sulawesi Selatan sebanyak 24 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM).
Muhammadiyah Sulsel, sambung dia, memiliki 12 perguruan tinggi terdiri 8 universitas, 2 institut, 1 sekolah tinggi, dan 1 politeknik. Pendidikan dasar dan menengah sebanyak 270 sekolah.
”Alhamdulillah, perkembangan jumlah pesantren cukup pesat. Periode lalu, Muhammadiyah Sulsel hanya memiliki 12 pesantren, periode ini sudah ada 28 pesantren,” jelas Ambo Asse.
Prof Ambo Asse juga menjelaskan, kampus Unismuh Makassar memiliki tujuh fakultas, termasuk Fakultas Kedokteran.
”Saat ini kami telah memiliki rumah sakit, namun belum beroperasi. Kami ingin membangun Gedung Fakultas Kedokteran di samping Rumah Sakit terlebih dahulu. Kalau sudah telanjur dibuka, nanti khawatir pasiennya terganggu,” ungkap Ambo Asse.
Jihad Politik
Zulkifli Hasan mengenang sejarah kelahiran partai yang dipimpinnya. ”PAN ini lahir dari forum Tanwir Muhammadiyah. Jadi saya ini hanya ibarat CEO di PAN. Pemegang sahamnya adalah Muhammadiyah,” ungkap Zulkifli Hasan.
Oleh karena itu, lanjutnya, setiap berkunjung ke daerah, ia selalu menyempatkan diri bersilaturahmi ke Pimpinan Muhammadiyah.
“Kami ingin mendengar saran dan masukan dari Pimpinan Muhammadiyah. Di tingkat Pusat, kami selalu konsultasi dengan Ketua Umum Muhammadiyah Prof Haedar, dan Sekum Prof Mu’ti,” jelas mantan Ketua Lembaga Buruh Tani dan Nelayan PWM Lampung ini.
Zulkifli Hasan mengingatkan, berbagai kebijakan publik yang menentukan hajat hidup orang banyak ditentukan oleh keputusan politik. Bisa saja kita berkumpul banyak, demo jutaan orang. Tapi keputusan tetap ada di eksekutif dan legislatif.
Menurutnya, jika warga Muhammadiyah abai dengan politik, maka akan lahir berbagai kebijakan publik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diperjuangkan Muhammadiyah.
”Liberalisasi pendidikan yang sempat mau menumpang di UU Omnibus Law, berhasil kita batalkan karena perjuangan politik. Atau berbagai kebijakan yang bernilai sekular, akan sulit dibendung, jika umat Islam tidak mendorong kader-kader terbaik masuk ke ranah politik,” jelasnya.
Zulkifli Hasan mencontohkan hasil perjuangan politik warga Muhammadiyah di Jawa Timur yang mendorong salah satu kader terbaiknya, yang juga mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Prof Zainuddin Maliki sebagai anggota DPR.
”Karena Muhammadiyah di sana kompak, Prof Zainuddin bisa terpilih. Sekarang beliau sangat vokal mengawal kebijakan pendidikan di Komisi X. Beliau juga sangat giat turun ke basis Muhammadiyah mengingatkan pentingnya terlibat dalam pengambilan keputusan publik melalu jalur politik,” jelas Zulkifli Hasan.
Usai acara, Zulkifli Hasan memberikan beasiswa kepada perwakilan mahasiswa Unismuh yang diperjuangkan oleh anggota Komisi VII DPR Dr Ir Andi Yuliani Paris MSc. Ia juga menikmati pemandangan Kota Makassar dari Puncak Menara Iqra lantai 18 Unismuh Makassar. (*)
Penulis Hadisaputra Editor Sugeng Purwanto