PWMU.CO – Beginilah jika Muhammadiyah menerapkan ukhuwah Islamiyah dengan saudaranya dari kalangan Nahdliyin. Saat menggelar acara Walimatul Khitan (Khitanan Massal), Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Mojolangu, Cabang Lowokwaru, Kota Malang, juga melibatkan kalangan NU.
Drumband Madrasah Ibtidaiyah Al-Maarif 12 Singosari—salah satu amal usaha warga Nahdhiyin—ikut memeriahkan karnaval dalam rangka menghibur masyarakat, khususnya 32 peserta khitan. Selain performance drumband, 15 becak dan 25 sepeda hias ikut menghibur. Tak ayal, karnaval itu mengakibatkan kemacetan sepanjang Jalan Sudimoro, Malang, Ahad (25/12).
(Melawan Muhammadiyah, NU Mainkan Kiper ‘Rene Higuita’ dan Ketika Sekolah Muhammadiyah Kagum pada Sekolah Nahdliyin)
Ketua PRM Mojolangu Kota Malang Nurul Susianto SPd menambahkan, kegiatan ini merupakan kegiatan sosial yang menggembirakan yang dipersembahkan Muhammadiyah untuk semua masyarakat Mojolangu dan sekitarnya tanpa melihat golongan. “Sesuai dengan tema yang diambil yaitu ‘Muhammadiyah Bermanfaat untuk Umat’,” katanya.
Sekretaris PRM Mojolangu Mulyani menambahkan, agenda tahun ini memang dikonsep agak berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Pada pelaksanaan tahun ke 3 ini panitia sengaja membuat acara lebih meriah.
(Baca juga: Ketika Dua Ormas Besar Berbagi Tugas: Muhammadiyah Urus Milad dan NU Urus Haul dan Ini Perbedaan Gaya Sarungan Warga Nahdliyin dan Muhammadiyah)
Ustadz Ir Agus Purwadyo, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, dalam tausiyahnya menjelaskan bahwa khitan itu pada dasarnya, untuk menyempurnakan keislaman seseorang. “Jadi kalau ada anak laki-laki yang sudah waktunya khitan tapi belum melaksanakannya, maka Islamnya belum sempurna.
Selain itu, kata Agus, khitan untuk menjaga kesucian. “Sekaligus melaksanakan sunah rasul,” kata Agus. Dia juga berpesan pada peserta khitan agar pascakhitan mereka bisa mengamalkan amalan-amalan yang dianjurkan oleh agama yaitu, rajin shalat dan tidak malas ngaji tiap hari. “Belajar dengan tekun dan tidak berbohong. Karena itu wujud dari cara berbakti pada orang tua.
Rangkaian kegiatan yang melibatkan semua Angkatan Muda Muhammadiyah ini rutin diadakan tiap 25 Desember saat liburan sekolah. (Uzlifah)