PWMU.CO – Webinar Global Budget digelar sebagai rangkaian peringatan Milad Ke 48 Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Bojonegoro, Rabu (24/11/2021).
Acara yang berlangsung pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB ini merupakan hasil kerja sama RS Aisyiyah Bojonegoro dengan BPJS Kesehatan Pusat.
Mengangkat tema Sistem Pembayaran Global Budget dan Strategi RS Menghadapi Turbulensi Regulasi, kegiatan ini menjadi penutup rangkaian peringatan Milad ke 48 RS Aisyiyah Bojonegoro.
Sebelumnya, dalam rangkaian milad ini juga digelar olahraga antar unit kerja, festival kaizen, penghargaan kader Muhammadiyah berprestasi, bantuan alat peraga edukatif bagi kelompok bermain, pavingisasi TK, dan beberapa program lain.
Webinar Global Budget dilaksanakan melalui Zoom dan disiarkan langsung melalui kanal youtube RSA TV. Peserta tidak dikenakan biaya, sebagai bentuk kepedulian RS Aisyiyah Bojonegoro dan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat luas.
Bahkan, setiap peserta yang mengisi daftar hadir mendapatkan sertifikat sebagai bentuk penghargaan.
Antusias peserta sudah terlihat sejak masa pendaftaran. Begitu link dibuka, tercatat ada ratusan peserta yang mendaftarkan diri. Banyak juga peserta yang daftar langsung saat hari H.
Total peserta yang ada di Zoom sejumlah 384 orang, belum termasuk yang menyimak melalui kanal YouTube RSA TV. Peserta berasal dari berbagai latar belakang. Mulai dari direksi dan pimpinan manajemen RS, akademisi, pemilik klinik dan fasilitas kesehatan, pemerhati jaminan kesehatan, serta masyarakat luas lain.
Sistem Pembayaran Jaminan Kesehatan
Topik global budget saat ini sedang hangat dibicarakan dan mulai diadopsi oleh BPJS Kesehatan sebagai sistem pembayaran jaminan kesehatan di Indonesia. Hampir semua negara yang mengadopsi DRG telah menerapkan kebijakan pembayaran mixed method DRG-Global Budget dengan variasi implementasi demi menjaga kesinambungan sistem jaminan kesehatan nasional di negaranya.
Global Budget bermanfaat untuk mengendalikan kecenderungan peningkatan aktifitas akibat pembayaran DRG dan juga untuk menjaga budget di tingkat nasional.
Global budget merupakan cara pendanaan RS untuk semua pelayanan atau aktifitas selama satu tahun sehingga dalam penghitungan akan mempertimbangkan jumlah pelayanan pada tahun sebelumnya.
Acara dibuka tepat pukul 10.00 WIB oleh Fahtia Nur Rosyida SKM MKes selaku MC. Opening speech disampaikan oleh dr Dodo Anondo MPH PhD Ketua PERSI Jawa Timur dan Dr dr Sukadiono MM Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya sekaligus Wakil Ketua Bidang Kesehatan PWM Jawa Timur.
Bertindak sebagai moderator adalah dr Mochammad Ridwan Indiyana Sp THL-KL, Kepala Instalasi Rawat Jalan sekaligus Ketua Sub Komite Kredensial Komite Medis RS Aisyiyah Bojonegoro.
Narasumber webinar terdiri dari tiga orang dengan latar belakang berbeda yakni Deputi Direksi Bidang Riset dan Inovasi BPJS Kesehatan Pusat Benjamin Saut PS SKM MM AAK, Direktur RS Aisyiyah Bojonegoro dr Tomy Oeky Prasiska dan
dr Sholihul Absor MKes, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya.
Benjamin Saut sebagai narasumber pertama menyampaikan tentang pelaksanaan sistem global budget di Indonesia.
“Saat ini total ada 63 Rumah Sakit (RS) yang sudah dilakukan uji coba dengan sistem global budget. Uji coba sudah dilakukan sejak Tahun 2020. Targetnya, sistem ini akan dilaksanakan secara menyeluruh pada Tahun 2024,” ujar Benjamin.
Apresiasi dari BPJS
Benjamin selaku wakil BPJS Kesehatan menyebutkan bahwa BPJS mendapatkan banyak masukan sebagai bahan penyempurna sistem global budget ke depan.
“Terima kasih dan apresiasi untuk webinar hari ini. Banyak saran dan poin penting baik dari narasumber lain maupun peserta yang kami dapatkan hari ini, sehingga bisa menjadi masukan dalam uji coba yang dilakukan,” ucapnya.
Dia mengatakan, para pejuang mutu pelayanan kesehatan, para direktur, manajer, dan pengelola layanan kesehatan lain sudah harus membiasakan untuk menambahkan pembayaran CBG’s sebagai bagian dari dashboard manajemen.
Pembicara kedua adalah Direktur RS Aisyiyah Bojonegoro yang saat ini sedang menyusun tugas akhir di S2 Kajian administrasi RS Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr Tomy Oeky Prasiska.
Dokter Tomy memberikan uraian panjang lebar tentang bagaimana mengenal Casemix Index dan hospital baserate, sebagai Instrumen besar global budget.
“Jadi casemix, Casemix Index dan hospital baserate sudah harus mulai dijadikan sebagai instrumen. Data pasti sudah ada, tinggal bagaimana menganalisis dan mencoba melakukan suatu perencanaan dan perhitungan, sehingga ketika global budget diberlakukan, kita sudah benar-benar siap dan bisa fokus untuk menjaga mutu dan memberikan layanan terbaik,” tambah dokter Tomy dalam closing statementnya.
Pembicara ketiga adalah dr Sholihul Absor MKes. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya sekaligus Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ini memberikan gambaran tentang Turbulensi Regulasi Perumahsakitan dan Konsekuensi bagi Rumah Sakit.
Menurutnya, apapun sistem pembiayaan kesehatan yang dijalankan, tidak ada yang sempurna. Semua pasti ada kelemahan dan kelebihan.
“Jadi, kita harus siap dengan segala perubahan dan skenario. Agar tetap eksis, kita harus membiasakan untuk memiliki competitive advantage dan harus tetap memberikan pelayanan terbaik dalam situasi apapun,” pungkasnya. (*)
Penulis Fahtia Nur R Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni