Kebermanfaatan yang Tak Terduga
Sepulang dari menimba air, pemuda itu lantas bercerita kepada sang kakek.
“Kek, tidak ada yang berbeda kecuali jalan yang kulalui dulu gersang, tetapi sekarang sudah tumbuh bunga di sepanjang jalan,” ceritanya.
“Satu hal lagi, apa kau memperhatikan timba yang kau gunakan mengambil air dari dalam sumur?” tanya kakek.
“Tidak ada yang berubah dari itu, sama saja,” sahutnya.
“Sebelum kau gunakan mengambil air, timba itu penuh lumur dan kotor. Sekarang bagaimana kondisinya?” tanya kakek.
“Oh iya, sekarang bersih kek,” jawabnya.
“Itulah, kadang apa yang kita lakukan begitu saja membuat kita melewatkan manfaat apa akibatnya. Tidak terasa dari usahamu itu bukan hanya mendapatkan air tetapi juga tumbuh bunga di sepanjang jalan, dan juga bersihnya timba di sumur,” terang kakek.
“Pemuda itu lalu sejenak merenungkan apa yang disampaikan kakeknya,” cerita Fafa.
Dia menjelaskan, sama halnya dengan yang dijalani anak-anak saat ini. Boleh jadi ada rasa lelah, bosan, dan bahkan merasa cukup saat belajar.
“Tetapi semua usaha-usaha yang dilakukan tidak akan sia-sia. Akan ada hasil dan kebaikan-kebaikan yang menyertainya,” Fafa melanjutkan dengan menyampaikan pelajaran berharga dari kisah pemuda dan kakeknya.
Bemain Puzzle sambil Menunggu Giliran
Setalah mendapatkan nasihat dan memahami hikmah dari kisah pemuda dan kakeknya, seluruh peserta munaqasah bersiap untuk menunggu giliran. Masing-masing siswa dipanggil secara berurutan. Mereka dibagi menjadi tujuh ruang.
Selama menunggu, peserta berlatih bersama membaca Kitab Tajwied. Tampak seluruh peserta mengikuti dengan seksama, karena mengaku cemas saat hendak mengikuti munaqsaah.
Saat Wali Kelas VI Fudi Hariyadi MPd bertanya kepada mereka, adakah yang grogi. Hampir setengah dari peserta mengangkat tangan. Kemudian sembari menunggu giliran, peserta diajak untuk bermain puzzle tentang surat al-Lail.
Satu persatu peserta mengikuti ujian, sambil tetap melanjutkan menyusun puzzle. Berakhir tepat waktu, kegiatan munaqasah berjalan dengan lancar dan ditutup dengan simpulan untuk memberi semangat kepada peserta. (*)
Penulis Fatma Hajar Islamiyah Editor Mohammad Nurfatoni