Pengalaman Menegangkan
M Firman Nur Maulana menceritakan pegalaman menegangkan ketika presentasi. “Presentasi dibuka dengan menggunakan bahasa Arab. Kami sudah menghafal sebelumnya. Namun ketika presentasi harus diulang du kali karena kalimatnya terbalik,“ ungkapnya.
Sedangkan cara membuat layang-layang kami jelaskan dengan bahasa Inggris. “Termasuk alat dan bahan yang dibutuhkan,” tuturnya.
Sedangkan kesimpulan presentasi diungkapkan dengan bahasa Jawa krama inggil dan parikan atau pantun. “Menurut guru penguji, penyajian kelompok kami sangat menarik,” ujarnya.
Muhammad Maqdis Maulana menceritakan satu pertanyaan yang selalu diingatnya. Ada salah satu guru penguji menanyakan profil pelajar Pancasila. “Guru itu bertanya, apa profil pemuda Pancasila yang bisa kamu rasakan bersama teman-teman,” ujarnya.
Pertanyaan itu dijawab setiap anggota kelompoknya satu persatu. “Yang jelas, proyek ini membuat belajar jadi menyenangkan, bisa bekerjasama, bekerja keras, tolong-menolong dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,” tegasnya.
Bersambung ke halaman 3: Terobosan Baru Smamsatu Gresik