Main Layang-Layang, Ujian Semester Berbasis Proyek ala Smamsatu

Main Layang-Layang, Ujian Semester Berbasis Proyek ala Smamsatu , laporan kontributor PWMU.CO Estu Rahayu .

PWMU.CO – Mendung masih menyeliputi Kota Gresik, Rabu (1/12/21) pagi. Belum tampak tanda-tanda langit akan kembali cerah. Tapi sejumlah siswa berseragam olahraga berwarna jeruk sedang asyik bermain layang-layang, di halaman gedung baru Smamsatu Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo No 162 Randuagung, Gresik.

Bintang Wahyu Utomo, siswa kelas X-5, tampak berusaha menerbangkan layang-layang yang telah dibuat bersama kelompoknya. Mereka adalah Windi Azza Zhahria, Ahmad Yusuf Ramadhan, Muhammad Firman Nur Maulana, Muhammad Maqdis Maulana, Aurelia Ghefira Alifia Virshanda, dan Amelia Sabrina Vianty.

Mereka asyik bermain layang-layang. Padahal, saat ini sedang SMA Muhammadiyah 1 ( Smamsatu ) Gresik sedang menggelar penilaian akhir semester (PAS) ganjil tahun pelajaran 2021-2022 untuk siswa kelas X.

Ujian yang Menyenangkan

Bintang Wahyu Utomo menuturkan permaianan layang-layang itu adalah bagian ujian semester berbasis proyek. Menurutnya, ujian semester berbasis proyek ini membahagiakan.

Bintang, sapaannya, mengungkapkan alasannya. “Saat pandemi berlangsung, saya tidak mengenal teman-teman. Begitu juga ketika sekolah tatap muka terbatas. Saya hanya mengenal wajah saja. Oh, itu teman-teman saya,” ujar dia.

Namun, lanjutnya, ketika mendapat tugas merakit dan membuat layang-layang secara berkelompok, akhirnya kami saling mengenal satu sama lain. Saling bertukar ide, membuat rancangan layang-layang dan memberikan pendapat.

“Kami browsing cara menerbangkan layang-layang. Karena ini pengalaman kami pertama. Merancang dan membuat layang-layang sekaligus mempresentasikannya di hadapan guru penguji setiap mata pelajaran. Deg-degan banget,” tambah Aurelia Ghefira Alifia Virshanda.

Baca selanjutnya di halaman 2: Pengalaman Menegangkan

Layang-layang yang diterbangkan kelompok siswa (Istimewa/PWMU.CO)

Pengalaman Menegangkan

M Firman Nur Maulana menceritakan pegalaman menegangkan ketika presentasi. “Presentasi dibuka dengan menggunakan bahasa Arab. Kami sudah menghafal sebelumnya. Namun ketika presentasi harus diulang du kali karena kalimatnya terbalik,“ ungkapnya.

Sedangkan cara membuat layang-layang kami jelaskan dengan bahasa Inggris. “Termasuk alat dan bahan yang dibutuhkan,” tuturnya.

Sedangkan kesimpulan presentasi diungkapkan dengan bahasa Jawa krama inggil dan parikan atau pantun. “Menurut guru penguji, penyajian kelompok kami sangat menarik,” ujarnya.

Muhammad Maqdis Maulana menceritakan satu pertanyaan yang selalu diingatnya. Ada salah satu guru penguji menanyakan profil pelajar Pancasila. “Guru itu bertanya, apa profil pemuda Pancasila yang bisa kamu rasakan bersama teman-teman,” ujarnya.

Pertanyaan itu dijawab setiap anggota kelompoknya satu persatu. “Yang jelas, proyek ini membuat belajar jadi menyenangkan, bisa bekerjasama, bekerja keras, tolong-menolong dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,” tegasnya.

Bersambung ke halaman 3: Terobosan Baru Smamsatu Gresik

Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin memberi sambutan sebelum permainan layang-layang. Main Layang-Layang. Ujian Semester Berbasis Proyek ala Smamsatu (Istimewa/PWMU.CO)

Terobosan Baru Smamsatu Gresik

Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP MPd mengatakan, ”Penilaian akhir semester (PAS) berupa pembuat layang-layang merupakan terobosan baru yang diuji coba oleh Smamsatu Gresik.”

Kegiatan ini, lanjutnya, berbasis pada kebahagiaan, kreativitas, inovasi, dan inspirasi anak-anak. “Kegiatas PAS yang tidak harus selalu ditakuti. Tetapi ini kegiatan yang produkti, menyenangkan dalam rangka mewujudkan student learnig. Jadi ini merupaka inovasi yang dilakukan oleh Smamsatu Gresik,” tambahnya.

Menurutnya, proyek PAS berupa membuat layang-layang ini adalah sebuah inspirasi dalam rangka untuk menentukan sejauh mana mereka mampu menyerap dan memadukan banyak mata pelajaran dalm pembuatan layang-layang itu.

“Ada mata pelajaran matematika dan fisika. Estetikanya melalui seni. Presentasinya melalui bahasa Arab, bahasa Ingrris, dan bahasa Jawa dan mapel yang lain,” ungkapnya.

“ Jadi Ini adalah sebuah produk yang bisa digunakan oleh semua mata pelajaran. Di dalamnya ada unjuk karya, unjuk kegiatan dan produk yang menunjukkan kreativitas, inovasi yang dikemas dalam bentuk kegiatan sesai slogan Smamsatu, Be The Frist,” tegasnya. (*)