PWMU.CO – SD Aisyiyah Kota Malang menampilkan Virtual the Tale of Wendit kepada Dajeong Primary School Korea Selatan (Korsel), Ahad (29/11/2021).
Kegiatan ini dilakukan untuk merayakan kolaborasi satu tahun kerja sama antara kedua sekolah yang berlangsung melalui Zoom.
Siswa-siswi SD Aisyiyah Kota Malang maupun siswa-siswi Dajeong Primary School Korea Selatan menampilkan virtual drama performance yang mengusung kearifan lokal dari masing-masing negara.
SD Aisyiyah menampilkan drama Wendit atau populer disebut Mendit yang merupakan wisata alam dengan sumber air, berlokasi di Desa Wendit, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Selain penampilan drama yang dipersembahkan oleh siswa SD Aisyiyah Kota Malang, para murid Dajeong Primary School juga menampilan pertunjukan drama yang menarik. Mereka melakukannya secara live melalui Zoom Cloud Meetings dilangsungkan.
Kegiatan yang ditampilkan siswa-siswi SD Aisyiyah Kota Malang pun mendapatkan apresiasi dari perwakilan guru Dajeong Primary School, Korsel, Eujin.
Menurutnya, virtual drama performance merupakan sebuah kesempatan yang baik bagi para siswa untuk mengembangkan bakat. Tidak hanya bagi siswa-siswi Korsel, tapi juga seluruh dunia karena dapat saling bertukar informasi tentang budaya dari masing-masing negara.
“Siswa-siswi Dajeong Primary School sangat tidak sabar untuk melihat bagaimana budaya-budaya negara lain, khususnya Indonesia yang teman-teman tunjukkan dalam panggung Zoom,” jelasnya.
Penampilan yang telah disiapkan sejak Oktober 2021 ini, dinilai sebagai sebuah karya besar. Pasalnya, acara itu memberikan pengalaman belajar dan hal baru bagi para pemeran drama yang berasal dari siswa.
Diasistensi Prodi Bahasa Inggris UMM
Kegiatan ini diasistensi oleh tim pengabdian masyarakat dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Berkat pendampingan tersebut, SD Aisyiyah Kota Malang mampu mewujudkan pementasan seni tanpa harus abai pada protokol kesehatan.
Kepala SD Aisyiyah Kota Malang Reni Nur Farida SPdI MPd mengaku bersyukur kegiatan ini dapat berjalan lancar. Dia juga berterima kasih atas pendampingan dari Dosen dan staf prodi Bahasa Inggris FKIP UMM.
“Pendampingan dari Dosen dan Staf Prodi Bahasa Inggris UMM selalu kami nantikan, agar SD Aisyiyah bisa mengembangkan bahasa inggris secara maksimal baik untuk siswa maupun untuk guru,” katanya.
Reni juga berharap kolaborasi dengan Dajeong Primary School dapat terus berlanjut, agar siswa-siswi SD Aisyiyah semakin mahir dalam berbahasa asing khususnya bahasa Inggris
“Agar anak-anak juga memiliki banyak pengetahuan tentang kebudayaan, baik budaya yang dimiliki oleh negara indonesia sendiri maupun negara lain,” ucapnya.
Ketua tim pengabdian Prodi Bahasa Inggris UMM, Rina Wahyu Setyaningrum mengatakan, SD Aisyiyah Kota Malang yang menampilkan Virtual the Tale of Wendit sanggup menggelar pertunjukan menarik.
“Hal ini dikarenakan sebagian pemeran berada di rumah masing-masing. Tidak seperti pertunjukan biasanya yang harus berada di satu lokasi,” katanya.
Hampir Batal karena PPKM
Menurut Rina, pertunjukan itu hampir saja batal karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah, bahwa siswa tidak diizinkan belajar di sekolah dan berkumpul di kelas untuk melaksanakan latihan.
Meski begitu, dengan mengadaptasi pertunjukan secara langsung di panggung, para pemain dapat dikondisikan dengan baik.
“Mereka bisa tetap menjalankan perannya dan mementaskannya dalam panggung pertemuan secara daring. Alhasil pertunjukan bisa berjalan lancar sampai akhir,” imbuhnya.
Kegembiraan hasil kolaborasi siswa kedua negara membuat kagum Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM, Bayu Hendro Wicaksono. Bayu merasa bangga terhadap kegiatan kolaborasi yang dilakukan dosen, alumni, dan mahasiswa yang bisa sukses menggelar pertunjukan secara daring.
Dia berharap, kegiatan semacam itu bisa sering dilaksanakan untuk menunjukkan, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris berkomitmen untuk memberikan manfaat bagi pendidikan. “Selain itu juga untuk membangun komunikasi yang erat antara antara prodi dengan alumni,” katanya. (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni