Dunia Kecil, Akhirat Segalanya
Ustadz Ahmad Susilo mengatakan, tanda-tanda kiamat sudah dekat. HR Imam Muslim dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Di antara tanda-tanda sudah dekatnya kiamat adalah diangkatnya ilmu agama.”
Oleh karena itu, lanjutnya, banyak kejahiliahan seperti mabuk minuman keras dan perzinaan. “Sebab manusia menganggap dunia itu segalanya, tidak berpikir bagaimana bekal kehidupan yang akan datang,” terangnya.
“Maka orang yang cerdas memandang dunia itu kecil, sementara akhirat segalanya!” – Ustadz Ahmad Susilo
Jika sudah sibuk dengan urusan dunia dan menomorsatukan dunia yang tampak indah, Ustadz Susilo menilai kebanyakan manusia itu akan lalai terhadap akhiratnya. Karena terlalu jatuh cinta pada dunia, lanjutnya, mereka tidak pernah memandang ada kehidupan akhirat yang lebih indah
Manusia Lalai
Dia lantas menjelaskan pesan ar-Rum ayat 7. “Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai,” ujarnya.
“Mereka itu adalah orang-orang yang lalai terhadap kehidupan akhirat, itulah orang yang bodoh.” sambungnya.
Dia menekankan, Allah melarang jika ilmu pengetahuan, harta, dan jabatan dunia yang dikuasai menyebabkan lupa terhadap diri nanti akan berjumpa dengan Allah. Karena setiap kita nanti pasti akan mati.
Maka pada ayat selanjutnya, ayat 8, Allah mengajak kita berpikir. “Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?”
Kemudian Allah menegaskan, manusia tidak hidup selamanya. “Tidaklah Allah menciptakan langit, bumi, dan segala apa yang ada di dalamnya kecuali dengan membawa kebenaran dan sampai batas waktu yang ditetapkan.”
Di ujung ayat-Nya Allah mengungkap, kebanyakan manusia ingkar akan berjumpa dengan Allah. “Seolah dunia segalanya, dia tidak pernah mengasah kecerdasan spiritual pada dirinya,” jelas dia.
Di surat lain al-Mu’minun 115, sambungnya, Allah bertanya, “Apakah menciptakan kita tanpa maksud? Untuk main-main? Boleh berbuat seenaknya? Apakah kamu mengira nanti tidak akan dikembalikan ke Allah?”
Dari hadits dan ayat tadi, Ustadz Susilo menyimpulkan, orang cerdas spiritual berpikir dunia tidak abadi. “Sadar dirinya akan mati, memikirkan bekal terbaik yang akan dibawa untuk yaumil akhir bukan dunia yang dikuasainya tapi amal ibadah kita!” imbuhnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni