PWMU.CO– Bencana lahar Gunung Semeru sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal dunia dan 41 luka-luka khususnya terbakar. Korban luka dirawat di Puskesmas Penanggal. Ada yang dirujuk ke RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Abdul Muhari PhD mengatakan, Warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua ibu hamil.
Jumlah pengungsi mencapai 902 orang. Sebanyak 305 orang mengungsi di fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo. Sejumlah 409 orang di lima balai desa di Kecamatan Candipuro. Sebanyak 188 orang mengungsi di empat titik yaitu masjid dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Sementara Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (PKU) PWM Jawa Timur mengirimkan tim asesmen lapangan ke Lumajang dan Malang selatan serta tim kesehatan Sabtu malam.
Ahad (5/12/2021) pagi Ketua Majelis PKU dr Sholihul Absor MKes mengirim dua tim medis merespon hasil asesmen bencana lahar Gunung Semeru. Pertama bertugas ke Lumajang dari tenaga kesehatan RSIA Muhammadiyah Probolinggo dan RS Muhammadiyah Lamongan. Tim kedua menuju Malang selatan terdiri tenaga medis dari RS UMM dan RSU Aminah Blitar.
”Tiap tim terdiri dari dokter, perawat, bagian logistik, dan sopir ambulance,” kata dr Absor. ”Masing-masing tim medis berangkat ke lapangan mengikuti standard procedure operational (SOP) waktu pulang.”
Berangkat tanggal 5/12/2021, bertugas di lapangan 6-12/12/2021, pulang 13/12/2021, karantina 14-16/12/2021, swab PCR/antigen 16/12/2021.
”Jika tim medis dinyatakan negatif, maka tim medis yang bertugas dari Lumajang dan Malang selatan boleh kembali bertugas melakukan pelayanan di masing-masing rumah sakit,” tuturnya.
Tim yang bertugas membawa logistik kasa 4×10 cm, lidokain com inj, lidokain inj, ketorolac 3% Inj, NRBM dewasa, underpad non steril, Excell tulle/sofratulle/daryantull, prontosan atau salep luka bakar lainnya, burnazin, CVC double lumen, CVC nomor 7, Jackson rees 2 liter, obat tetes mata dan obat lainnya.
MDMC Jatim juga berkoordinasi dengan PW Aisyiyah Jatim dan Lazismu Jatim berkaitan dengan logistik untuk keperluan tim medis dan korban bencana. Logistik makan tim medis yang di Lumajang ditangani oleh PDM dan PDA Lumajang. Sedangkan logistik di Malang selatan tanggung jawab PDM dan PDA Kota Malang.
Membuka akses jalan
BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan akibat patahnya jembatan Gladak. Pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat bencana lahar terus dilakukan.
Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau ‘waspada.’
Pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.
Pantauan secara visual juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.
BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru.
BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas. (*)
Penulis Rudi Utomo Editor Sugeng Purwanto