Innik Hikmatin Ajak Santriwati Jadi Lampion Penerang dengan Amakasa, laporan Kontributor PWMU.CO Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Kepala UPT Layanan Pendidikan—dulunya UPT Resource Center—Anak Berkebutuhan Khusus Dinas Pendidikan Gresik Innik Hikmatin SPd MPdI punya cara menarik dalam mengembangkan budaya inklusi di lingkungan santri putri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Madinatul Ilmi Gresik, Rabu (1/12/2021).
Pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional (baca: Ketika MBS Smamsatu Ajak Santri Merasakan Jadi si Buta), Innik—sapaan akrabnya—awalnya bertanya bagaimana mereka memperlakukan dua teman kembarnya yang mengalami disabilitas netra. “Sudahkah semuanya menyapa dan pernah membantu untuk kebutuhan di pondok?”
Innik mencontohkan, misal saat makan atau saat berkegiatan lainnya. Sambil mengangkat tangan, semua santri serentak menyatakan selalu membantu Wanda Nur Nabilah dan Windi Nur Fadillah.
Tapi jawaban mereka berubah setelah mempraktikkan langsung seolah sedang menyandang disabilitas netra. Ketika praktik, mata mereka ditutup sehingga merasakan bagaimana ketika tidak bisa melihat.
Saat ditanya lagi, para santri menjawab ada yang baru membantu dan peduli sebesar 10 persen. “Ada yg 15, 20, 25, 30, dan ada yang 50 persen,” lanjut Innik, Kamis (2/12/2021).
Innik pun mengaku lega karena mereka siap menjadi lebih baik lagi. “(Mereka siap) meningkatkan prosentase kepeduliannya, hari ini lebih baik dari hari kemarin!”
Bersambung ke halaman 2: Santriwati seperti Lampion