Asah Kretivitas Napi
Wakil Dekan III Fisip UMM, M. Himawan Sutanto, mengatakan, menjadi tanggung jawab kita sebagai warga kampus untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. |
“Kebetulan saja yang dipilh saat ini di Lapas Perempuan Kelas II A Malang. Saya berharap nanti endingnya para peserta membuat tulisan. Lalu dikumpulkan menjadi satu jadi sebuah buku. Kita akan carikan sponsor. Minimal mereka saat keluar punya kenang-kenangan punya buku,“ ujarnya.
Menurut Widiya Yutanti—pembicara dan pendamping—pelatihan ini diberikan ke lapas karema menulis ini bisa mengasah kreativitas. “Saya menganggap semua penghuni lapas itu punya potensi menulis. Mereka hanya tidak tahu apa yang akan ditulis. Bagaimana cara menulis. Lalu bagaimana mempublikasikannya. Nah, kita mencoba memfasilitasinya,” ujarnya.
Pelatihan menulis ini berkesan bagi Anisa (27) narapidana asal Malang. “Bagi saya ini bisa meluapkan rasa jenuh dan membunuh waktu. Apalagi buku yang akan kita tulis berdasarkan pengalaman kita sehari-hari. Berarti kita kan punya bahan menulis,“ ungkapnya.
Pelatihan dan pendampingan menulis dilakukan oleh Widiya Yutanti, Nurudin, M. Himawan Sutanto, dan Rahadi sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Pemilihan lapas yang berdiri tahun 1969 dan dihuni oleh 500 Narapidana, 24 tahanan, serta 2 bayi ini menjadi rujukan nasional binaan bagi warga. (*)
Penulis Nasrullah Editor Mohammad Nurfatoni