Kiprah Abu Hayan di Kedanyang
Sebagai ranting yang terbilang baru saat itu, Abu Hayan selalu memberikan motivasi untuk perkembangan PRM Kedanyang. “Beliau adalah sosok orangtua yang mempunyai wawasan dan keinginan kuat terhadap kemajuan pendidikan di Kedanyang,” ungkap Sutrisno.
Setelah berdiri PRM Kedanyang, dia memotivasi untuk mendirikan TK. “Tidak sekadar omongan. Semangat itu dibarengi dengan memberikan bantuan materiil dan juga memberikan informasi kepada kami para aghniya yang suka menyumbang,” kenangnya.
“Tidak hanya itu, saudaranya yang pedagang emas dan temannya yang ada di PT Varia Usaha juga untuk diajak bersama-sama men-support dan memberi bantuan untuk berdirinya gedung TK,” tambah dia.
Setelah TK berdiri dan murid banyak, sampai nolak-nolak, lanjut Sutrisno, Abu Hayan memberikan ide membeli sebuah mobil untuk antarjemput lulusan TK yang diharapkan bisa sekolah di SD Muhammadiyah Giri. “Namun ide itu tak terealisasi,” katanya.
Sekitar tahun 1997, Abu Hayan memotivasi PRM Kedanyang untuk mendirikan gedung SD, dengan harapan lulusan TK Aisyiyah 34 Kedanyang bisa sekolah di SD Muhammadiyah Kedanyang.
“Niat itu dibuktikan. Beliau mengawalinya dengan mengirim besi (beton eser) yang berupa gulungan dalam jumlah banyak untuk memulai pembangunan pondasinya,” ungkap Sutrisno dengan suara terbata-bata sambil sesekali menyeka sudut matanya yang berair. Dia terharu atas perjuangan Abu Hayan.
Pembangunan SD Muhammadiyah Kedanyang dimulai dengan pembelian strous–strous untuk pondasi. Juga membuat sumur di pojok selatan bangunan SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) sekarang.
Sutrisno menjelaskan, pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan terhentinya proyek pembangunan SD Muhammadiyah di Kedanyang. Sementara itu PRM Kedanyang beralih konsentrasinya ke pembangunan Masjid At Taqwa Kedanyang.
Motivasi Membangun Mandiri
Sekitar tahun 2017 PRM Kedanyang diundang oleh PCM Kebomas untuk sebuah pertemuan dengan PCM GKB. Dari pertemuan itu ada penawaran bantuan untuk melanjutkan pembangunan gedung SD Muhammadiyah Kedanyang.
Di sela-sela beberapa kali pertemuan dengan PCM GKB, Abu Hayan menyampaikan motivasi untuk melanjutkan pembangunannya secara mandiri.
“Sudalah kita bangun sendiri saja, tidak perlu minta-minta (seperti itu). Ayo semangat Insyaallah kita bisa meskipun pelan-pelan,” tuturnya.
Akhirnya dengan berbagai dinamika SD Muhammadiyah itu berdiri dengan nama SD Alam Muhammadiyah Kedanyang alias SD Almadany seperti sekarang ini.
Semoga harta, pikiran, dan semangat H Abu Hayan Adjib menjadikan amal shaleh. Amin (*)
Editor Mohammad Nurfatoni