Al-Quran adalah Kalam Allah
Syaikh Ibrohim mengawali pembahasannya dengan menyatakan pentingnya memahami makna al-Quran.
“Apa itu al-Quran? Jawaban untuk pertanyaan ini harus benar. Tidak boleh keliru. Pendapat ulama, bahwa al-Quran adalah kalam Allah. Berarti bukan kalam makhluk, seperti manusia, hewan, dan seterusnya,” ucapnya yang diterjemahkan Ustadz Lukman.
Dia menegaskan al-Quran memberi tantangan kepada siapa saja yang mampu membuat hal yang menyerupai al-Quran.
“Orang Aarab itu hebat membuat syair, namun mereka tidak bisa membuat syair seindah al-Quran. Al-Quran memberi tantangan bagi manusia dan jin, untuk membuat ungkapan yang sama dengan Quran, namun semuanya gagal.
Syaikh Ibrohim, menyebut tantangan tersebut termaktub dalam Surat al-Baqarah ayat 23, yang terjemahanya. “Dan jika kamu meragukan (al-Quran) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang yang benar.”
“Kita harus meyakini, bahwa al-Quran yang kita baca saat ini, sama dengan al-Quran yang dibaca oleh Nabi Muhammad saw saat menerima wahyu. Tidak hilang atau tidak diganti,” ungkap Syaikh Ibrohim, yang diterjemahkan Ustadz Lukman.
Baca sambungan di halaman 3: Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Quran?