PWMU.CO – Visitasi Muhammadiyah Future School (MFS) di SMP MBS Tanggul bikin dag dig dug. Ini merupakan rangkaian penilaian ME-Awards 2021 Special Edition.
Jadwal visitasi yang akan dilakukan tanggal 1-11 Desember 2021 membuat tim SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tanggul dag dig dug. Pasalnya sampai dengan Jumat (3/12/2021) tim belum mendapatkan tanggal visitasi. Padahal pada Ahad (5/12/21) digelar Musypimda Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember.
Akhirnya Ketua Tim MFS SMP MBS Tanggul Humaiyah memberanikan menghubungi asesor Dr Muhammad Tajab melalui pesan WhatsApp.
“Maaf Bapak, kalau tanggal visitasi bertepatan dengan tanggal 5 Desember 2021, di sekolah kami ada acara Musypimda PDM Jember. Jadi kami bisa mengatur teknis penyambutan jenengan,” kata Humaiyah.
“InsyaAllah visitasi berkisar tanggal 8-10 Desember ustadzah,” balas Muhammad Tajab.
Nekad Siapkan Dokumen Sehari
Menurut Humaiyah SMP MBS Tanggul menjadi satu-satunya SMP atau MTs Muhammadiyah dari Kabupaten Jember yang mengikuti Muhammadiyah Future School di ME-Awards 2021 Special Edition.
“Setelah mempertimbangkan beberapa hal, akhirnya SMP MBS Tanggul mengambil keputusan untuk mengikuti MFS tahun ini. Pendaftaran dilakukan H-1 terakhir pendaftaran yaitu 23 Oktober 2021 pukul 23.59 wib. Dengan tim bisa dikatakan nekad menyiapkan beberapa dokumen sesuai dengan 10 kategori dalam waktu sehari,” ungkapnya.
Sepekan sebelum hari visitasi, lanjutnya, tim ini melengkapi dokumen-dokumen sesuai dengan skorsing yang sudah dikirim melalui link ke panitia.
Pada Kamis (9/12/21) SMP MBS masih pagi. Beberapa santri masih asyik duduk di gazebo yang terletak di halaman luas depan kantor. Sebagian lagi sedang membaca buku di kelas karena visitasi bertepatan dengan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil 2021/2022.
Pemetaan Sekolah Muhammadiyah
Tepat pukul 07.45 wib yang ditunggu-tunggu pun datang. Asesor MFS Dr Ahmad Dzo’ul Milal tiba di lokasi. Pria ramah berbaju batik hijau ini tersenyum ramah saat memasuki kantor SMP MBS Tanggul.
“Bapak Milal, saya Humaiyah yang menghubungi jenengan saat bertanya waktu visitasi ke sekolah kami,” kata Humaiyah memperkenalkan diri.
“Oh iya Bu. Saya yang menggantikan Dr Muhammad Tajab karena beliau melakukan visitasi di Pare Kabupaten Kediri,” jelas Milal – sapaan akrabnya.
“Bapak keliling sekolah dulu atau langsung menilai dokumen-dokumen kami,” tanya Humaiyah.
“Saya langsung lihat dokumen saja. Alhamdulillah perjalanan dari turun mobil sampai ke kantor, saya sudah melihat fasilitas yang ada di sekolah ini,” kata Milal.
Beberapa guru yang ditunjuk menjelaskan dokumen sesuai nomor yang ada dikategori berkumpul. Milal yang ramah membuat guru MBS merasa nyaman. Mengurangi dag dig dug yang dirasakan guru sejak pagi.
“Saya datang untuk mencocokkan skorsing nilai MFS yang dikirim dengan data dan keadaan sekolah yang ada. Ini kami lakukan sebagai bentuk pemetaan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jatim. Sehingga ke depan kami bisa melakukan pembinaan sesuai dengan keadaan sekolah masing-masing,” papar Milal.
Satu persatu guru menjawab setiap pertanyaan yang ada di instrument. Ada 105 item penilaian. Sebagian ada yang cocok dengan skorsing yang dikirim. Sebagian lagi ada yang kurang namun sebagian bahkan melebihi dari skorsing.
“Wah, dalam pengisian skorsing, kami ada yang kurang percaya diri tapi ada juga yang terlalu percaya diri ya Bapak,” celetuk Humaiyah yang disambut tawa yang hadir.
Seiring kumandang azan duhur verifikasi selesai dengan lancar. Setelah melakukan sesi foto bersama, Milal dan guru shalat berjamaah di masjid sekolah. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.