PWMU.CO – Tiga kunci yang bisa menyukseskan agenda besar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPM Nashir Efendi, Ahad (12/12/21).
Dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPM 2021 di Hotel Kuta Central Park Denpasar Bali yang dilaksanakan secara hybrid pada Jumat-Ahad (10-12/12/21) dia mengatakan untuk bisa mewujudkan program dan agenda besar maka kuncinya adalah memiliki nilai pencerdasan, pemberdayaan, dan pembebasan.
“Kata wahana yang dipakai dalam tema rakernas, Wahana Ilmu dan Karya Pelajar Indonesia, merupakan kuncinya. Kata wahana merupakan ajang yang termasuk kata konotatif. Wahana diharapkan mampu untuk menjadi penghubung jembatan dari dua dikotomi,” ujarnya.
Dia memaparkan IPM tetap menjadi gerakan intelektual sekaligus tetap menjadi gerakan yang populer dan ramah dengan pelajar.
Gerak Keilmuan
Nashir Efendi mengatakan pencerdasan merupakan nilai yang IPM perjuangkan dalam rangka mewujudkan misi di Indonesia sebagaimana tertera dalam UUD 1945 yaitu adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
“IPM hadir dalam rangka gerak keilmuan dan hadir untuk pelajar, siswa di Indonesia,” katanya.
Kedua, lanjutnya, pemberdayaan. Dalam membangun gerakan, program kerja, dan sebagainya, kata kunci yang menjadi ciri khas IPM adalah partisipatif atau aspiratif. IPM merupakan gerakan yang student oriented.
“Jangan sampai program-program yang kita hasilkan terlalu melangit sebab IPM adalah organisasi yang student-oriented. Jangan sampai program-program yang kita hasilkan tidak berdampak dan berfokus pada proses.
“Kita juga harus berfokus pada hasil dan dampak dan maka, dalam aspek pemberdayaan ini partisipasi dari berbagai wilayah dan juga pelajar Indonesia menjadi hal yang kunci,” jelasnya.
Terakhir, nilai kunci ketiga ialah pembebasan. Dalam Pencerdasan, Pemberdayaan, dan Pembebasan (3P) pembebasan menjadi kunci. IPM dalam hal ini bermaksud untuk membebaskan pelajar dari berbagai isu moral dan isu yang menerpa. Mulai isu kekerasan seksual, maupun ekologi itu merupakan goals dari IPM.
Ilmu yang Bermanfaat
Anggota DPD RI Dapil Bali Bambang Santoso dalam sambutannya mengungkapkan ada enam cara yang bisa dilakukan oleh pelajar untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
“Pertama, awwalul ilmu. Ilmu kalau kita kaitkan dengan Rakernas ini, berawal dari niat. Setelah kita memperbaiki niat, kita selanjutnya masuk ke cara yang kedua yaitu mendengarkan dengan sungguh-sungguh,” jelasnya.
Ketiga dan keempat adalah memahaminya dan menghafalkannya. Kelima dan keenam mengamalkannya dan mendakwahkannya.
Jalankan Demokrasi
Disdikpora Provinsi Bali yang dalam hal ini mewakili Gubernur Provinsi Bali, I Nyoman Ratmaja dalam pembukaan acara menyambut gembira atas terlaksananya Rakernas ini.
“Terselenggarakannya acara Rakernas oleh IPM mengindikasikan telah berjalannya demokrasi pada organisasi,” tuturnya.
Dalam Rakernas IPM 2021 ini disuguhkan beragam penampilan menarik dari Bali. Tari Baris dari Sanggar Saibang yang berhasil memukau penonton. Ada penampilan musikalisasi puisi yang dibawakan oleh Marsya Azzahra Nailah, Yasmine Mumtaz Khoirunnisa, dan Fasya Rizki Purnama, siswa dari SMP Muhammadiyah 1 Denpasar.
Selain itu, ada acara kegiatan DiaLoGue bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir. Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan Indonesia memiliki potensi yang besar berupa market dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Anak muda akan selalu bisa bergerak adaptif dan memiliki ide-ide yang kreatif,” ujarnya. (*)
Penulis Brilliant Dwi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.