PWMU.CO– Laporan keuangan terbaik diraih Lazismu Jatim audit 2020 dan mendapatkan penghargaan dalam Rakernas 2022 yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu (11/12/2021) lalu.
Ada tiga wilayah yang masuk nominasi kategori laporan keuangan terbaik yaitu Lazismu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Lazismu Jawa Timur akhirnya yang terpilih menerima Lazismu Award 2021 kategori itu.
Penghargaan yang diterima tahun ini ternyata penataan laporan keuangannya sudah dilakukan mulai tahun 2018. Penataan sesuai dengan PSAK 109 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Angka 109 merujuk pada kelompok keuangan zakat, infak, sedekah (ZIS). PSAK ini disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Anggota Badan Pengurus Lazismu Jatim bidang keuangan Ali Sahidu menjelaskan, penghargaan yang diterima tahun ini berdasarkan laporan keuangan tahun 2020.
”Kita membuat laporan itu bukan karena mau lomba tapi kewajiban mempertanggungjawabkan keuangan yang bisa diaudit. Alhamdulillah kerja keras selama tiga tahun ini mendapat apresiasi,” kata Ali Sahidu.
Dia menjelaskan, tahun 2020 yang telah membuat laporan berdasar PSAK dan yang ikut audit sebanyak 34 Lazismu daerah dan 7 Kantor Layanan Lazismu (KLL).
Untuk bisa mencapai jumlah itu, sambung Ali, diawali dengan membuat enam percontohan laporan keuangan audit 2018 yaitu di Lazismu Jawa Timur, Lazismu Surabaya, Gresik, Kabupaten Malang, Ponorogo, dan Sidoarjo.
”Staf bagian keuangan hanya dua orang yang berlatar belakang pendidikan akuntansi yaitu Lazismu Jatim dan Lazismu Ponorogo. Karena itu mereka dididik learning by doing,” kata Ali yang lulusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair.
Enam staf keuangan Lazismu ini dipandu dan didampingi cara menyusun laporan keuangan. Selanjutnya konsultasi dan diskusi lewat grup Whatsapp. Di akhir tahun, Ali Sahidu memberikan pujian pada kerja keras staf keuangan ini karena bisa menyelesaikan laporan sesuai standar.
”Saat diaudit oleh Kantor Akuntani Publik (KAP) AR Utomo mendapat predikat WTP,” tandas Ali Syahidu.
WTP artinya Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion). Laporan keuangan dianggap telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan baik dan bebas dari salah saji material.
Setelah sukses dengan enam Lazismu ini, tambah Ali, dilanjutkan tahap kedua untuk audit tahun 2019 dipraktikkan di 26 Lazismu daerah dan KLL.
“Caranya enam staf keuangan yang sudah teruji itu ditunjuk mendampingi beberapa daerah menyusun laporan dengan model seperti 2018,” tuturnya.
Menurut dia, orang kalau diberi tugas bisa lupa ilmunya tapi jika disuruh mendidik orang lain, mengajarkan ilmunya, jadi lebih efektif. Dia memuji staf keuangan mempunyai dedikasi dan integritas tinggi untuk menyelesaikan tugas itu.
Dia bercerita, pada saat diwajibkan oleh wilayah untuk audit, beberapa ketua Lazismu daerah ada yang nego agar daerahnya ditunda dulu.
Dengan pendekatan persuasif, daerah yang semula ragu akhirnya bisa menyajikan laporan berbasis PSAK 109 dan berpredikat WTP.
Sukses ini dilanjutkan pada audit 2020 diikuti 34 Lazismu daerah dan tujuh KLL. ”Hasilnya sangat baik sehingga mendapatkan penghargaan Lazismu Award 2021 ini,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto