Tangis Haru Orangtua
Proses ujian hafalan Quran ini sempat membuat orangtua terharu menangus. Seperti yang dialami oleh inik Indarwati wali dari Aurel Rizki Pratama Yudha, siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Kedungpring.
“Kami sampai menitiskan airmata saat mendampingi anak kami,” ungkapnya.
Rasa haru juga dirasakan Sumiati, wali santri Faizal Hizbul Latief, siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 3 Kedungpring yang sudah hafal 4 juz. “Kulo (saya) tahan isak tangis ini, malu,” kata Sumiati
Tidak hanya ibu-ibu yang menangis. Terlihat juga seorang ayah menagis haru melihat anaknya hafal al-Quran. Dialah M. Hariyanto. Ayah Tiara Indah Sari, siswa kelas X SMK Muhammadiyah 7 Kedungpring ini tampak berkali kali mengusap airmatanya saat mendampingi puterinya ujian hafalan.
Dalam ujian ini, para wali santri diundang untuk menyaksikan dan memberi dukungan pada putra-putirnya. Dengan seksama mereka menyimak hafalan Quran putra atau putrinya yang berada di sampingnya.
Para wali santri itu akan memeluk anaknya setelah mereka mampu menyelesaikan hafalannya.
Santri Pondok Pesantren Al-Muhajir terdiri dari siswa SMK Muhammadiyah 7 Kedungpring dan SMP Muhammadiyah 3 Kedungpring. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni