Keseruan Lainnya
Tak kalah seru saat siswa bermain di pos Move the ‘Bom’. Bukan bom sungguhan. Mereka seolah menjadi penjinak bom (bola) yang wajib memindahkan bomnya tanpa menyentuhnya. “Bomnya masih aktif, kalau kalian pegang akan meledak dan didiskualifikasi!” tutur Ratih Rosulin, trainer PLPK yang berjaya di sana.
Alhasil, sebisa mungkin mereka menempatkan diri agar bisa ‘memegang’ bola dengan rafia yang terikat di perutnya. Sebagian siswa semangat bersahutan mengarahkan temannya dengan serius. “Kamu maju, lagi maju lagi, menunduk, eh geser lagi!”
Karena begitu semangat, karet gelang yang merekatkan ujung tali rafia salah satu kelompok terputus. Wajah yang awalnya riang berubah seketika. Ada yang bibirnya manyun, ada yang langsung putus asa. “Yah, kita kalah deh! Ayo ustadzah bantu gabungkan karetnya cepetan biar kita nggak kalah!” sorak sebagian siswa.
Setelah karetnya tersambung lagi, mereka segera membawa bom itu ke zona aman di seberang lapangan.
Selain ketiga pos tadi, ada permainan penutup yang dimainkan bersama oleh seluruh siswa: I’m the Winner. Mereka diminta bergandengan tangan—tidak boleh terputus—untuk meraih kotak hadiah di seberang lapangan futsal dan lapangan basket itu.
Dengan cepat, mereka memahami maksud instruksinya. Yang awalnya masih di kelompok kecil, mereka segera melebur menjadi satu kelompok besar agar meraih kemenangan bersama.
Baca sambungan di halaman 4: Penyegaran Pasca-PAS