Tak Harus di Labortorium
Pada kesempatan kali ini siswa Smamio bisa langsung bertatap muka melalui hybrid learning dengan Kepala Program Studi Sastra Jepang Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Didik Nurhadi MPd MA PhD.
Ia menyampaikan materi antara lain, hakikat penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sharing pengalaman dalam meneliti bidang bahasa (humaniora). Selain itu Didik juga menanamkan pemikiran bahwa meneliti tidak hanya berada dalam laboratorium.
“Kita meneliti itu tidak hanya di laboratorium. Bisa di luar ruangan seperti untuk bidang ilmu pengetahuan sosial dan humaniora,” ungkapnya.
Pada kegiatan bertema Menalar Bersama Pakar itu dia memotivasi siswa dalam melakukan penelitian untuk bisa memperoleh banyak manfaat.
“Dari penelitian itu kita memperoleh poin dan juga koin. Tentunya dua hal ini yang secara langsung kita peroleh,” ujarnya.
Didik juga memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian. Berikut langkah-langkahnya: merumuskan masalah, mencari dan membaca teori yang relevan, mengajukan h(asumsi dasar, mengumpulkan data, memverifikasi data, menganalisis data, dan kesimpulan .
Sementara itu, Kordinator Riset dan Literasi Smamio Nanik Rahmawati MSi mengatakan seminar ini merupakan bekal untuk persiapan FACR (final assesment class research). “Dan bisa hasilnya digunakan untuk mengikuti kompetisi baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Dia berharap siswa-siswi Smamio semakin tertarik dengan dunia penelitian dan sadar pentingnya penelitian sehingga mempunyai bekal lebih untuk bersaing di dunia luar,” ujar Nanik melalui pesan WhatsApp. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni