PWMU.CO – PCM GKB Gresik akan menggelar Musyawarah Pimpinan Cabang (Musypimcab), Sabtu-Ahad (18-19/12/21), di Royal Hotel Tretes Pasuruan.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik Muhammad Jufrie BE SSos mengatakan kegiatan ini dijadikan sebagai sarana musyawarah pimpinan.
“Selain akan menyinergikan program kerja, kami juga akan melakukan membuat evaluasi kinerja program yang sudah dilakukan,” ujarnya, Kamis (16/12/21).
Dia memaparkan selain itu juga kita akan memperbaikin dan menindaklanjuti evaluasi perbaikan dari kendala yang dialami tiap majelisnya. Amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di GKB sudah ada 16 dan omsetnya juga sudah besar. Maka, lanjutnya, perlu ada sinergitas dan terus meningkatkan.
“Rencana kami, tahun 2022 nanti akan membangun Masjid Al-Mizan SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) dan tahun 2023 nanti ada rencana mulai membangun SMK entrepreneur di GKB. Ini adalah yang akan direkomendasikan untuk program 2-3 tahun ke depan.”
Siapkan Mindset Baru
Tim Steering Committee (SC) atau pengarah acara Musypimcab Nanang Sutedja SE MM menjelaskan kegiatan ini akan dihadiri kurang lebih 60 peserta dari berbagai unsur pimpinan Majelis di PCM GKB dengan mengangkat tema Bersinergi Mengembangkan Amal Usaha Mandiri.
“Tujuan utamanya adalah me-review dan mengevaluasi seluruh program-program bidang di PCM GKB selama masa pandemi Covid-19 atau 2 tahun terakhir,” ungkap Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Kader yang merangkap sebagai Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik ini.
Dia mengungkapkan, selain itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan relevansi utk beberapa tantangan kini dan ke depan. Tujuan kedua adalah menyiapkan mindset baru seluruh penggerak dan kader persyarikatan agar tetap optimis dan dapat merespon situasi ini dengan program kerja yang lebih kreatif dan inovatif.
“Tujuan ketiga merumuskan program-program baru yang memandirikan AUM dan Ortom yang kolaboratif antar majelis, Organisasi Otonom (Ortom) serta Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) untuk 2 tahun ke depan.”
Tantangan ke Depan
Nanang Sutedja mengatakan di masa pandemi ini kepemimpinan di Persyarikatan akan berakhir hingga tahun 2023. Tantangan ke depanntya adalah orientasi pada layanan dakwah berbasis komunitas dan digital sangat besar.
“Kedua, kecepatan informasi yang akurat dan handal menjadi suatu tantangan tersendiri. Ketiga memunculkan kebiasaan baru dan cara kerja baru,” tuturnya.
Demikian juga dengan manajemen organisasi persyarikatan, sambungnya, harus mampu menjadi agen perubahan, terutama dlm menebar nilai-nilai kebaikan dengan cara yang lebih cepat, menarik dan selalu mencerahkan umat.
“Hal ini sesuai arahan Ketua PCM GKB bahwa Musypimcab ini harus menggembirakan dalam ber-Muhammadiyah dan terus merawat semangat dan energi positif bersama,” katanya.
AUM Mandiri
Tim SC Ir Hadi Suroso yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PCM yang membawahi Majelis Infokom, Pustaka, dan Pembinaan Ortom mengatakan dalam Musypincab ini sebagai momen meingkatkan AUM secara mandiri.
“Ini sesuai dengan tema yang diangkat dalam Musypincab,” katanya.
Dia memaparkan sekarang PCM GKB itu sudah masuk dalam fase ketiga yaitu growth. Di PCM GKB sudah ada 16 AUM, maka perlu ada kemandirian. Hal ini sesuai apa yang disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi bahwa Muhammadiyah adalah organisasi besar, apalagi sudah ada di abad kedua, tidak seyogyanya kita mengecilkan arti apa yang dihadapi Muhammadiyah.
“Maka, kalau menjadi pengurus harus all out dalam membesarkan Muhammadiyah secara berkemajuan. Untuk itu AUM juga berjalan dengan baik dan bersinergi,” tuturnya.
Selain AUM harus mandiri, majelis-majelis yang lain pun sama. Di Majelis Majelis infokom, Sustaka dan Pembinaan Ortom (IPPO) sekarang sudah melakukan broadcast kegiatan PCM GKB. Kegiatan di PCM diviralkan melalui media sosial, mulai website, YouTube, maupun instagram.
“Kami bersinergi dengan Majelis Dikdasmen. Ini salah satu contohnya,” tegasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.