PWMU.CO– BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) kini menguasai kepemilikan saham mayoritas atas Bank Muamalat Indinesia (BMI).
Demikian disampaikan Direktur Utama BMI, Achmad Kusna Permana, di acara silaturahim dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Aula Mas Mansur Jl. Kertomenanggal Surabaya, Jumat (17/12/2021).
”Kabar gembira kami sampaikan kepada para nasabah kami bahwa bulan lalu tepatnya 15 November, kepemilikan Bank Muamalat sudah dimiliki kembali oleh bumi pertiwi, dimiliki oleh BPKH. Maka pada hari ini saya pakai baju BPKH untuk menunjukkan kepada hadirin sekalian bahwa saat itu hingga saat ini BPKH sudah menjadi pemegang saham sebesar 78,45 persen. Bank Muamalat kembali kepada pemilik awal,” kata Achmad Kusna disambut tepuk tangan seluruh hadirin.
Dia menjelaskan, Bank Muamalat dahulunya berdiri karena jamaah haji. Jamaah haji yang mengalokasikan sebagian dananya untuk memiliki saham Muamalat. Oleh karenanya Bank Muamalat melalui BPKH saat ini bisa dimiliki oleh 380 ribu investor yang mayoritasnya adalah jamaah haji.
”Ini adalah momentum terbaik untuk mengembalikan Bank Muamalat berdiri tegak bersama umat. Sejak saya bergabung empat tahun lalu saya punya keyakinan bahwa Bank Muamalat harus berfokus di segmen islami, seperti sekolah-sekolah Islam, rumah sakit Islam, universitas Islam, dan segala macamnya,” ujarnya.
Dengan demikian, sambung dia, cita-cita umat muslim 29 tahun lepas yang menginginkan adanya sebuah institusi finansial islami dapat terwujud dengan hadirnya Bank Muamalat. Maka akan sangat relevan bila mana Bank Muamalat dapat berfokus untuk mengembangkan segala sesuatu yang related dengan keislaman.
Dia sudah membentuk divisi khusus bernama Islamic Segmen yangberfokus untuk melayani segala usaha yang berhubungan dengan organisasi keislaman.
”Belakangan ini kita sangat-sangat dekat dengan Muhammadiyah karena kita ingin berkomitmen kepada Muhammadiyah untuk membantu semua AUM-nya bertransaksi di Bank Muamalat. Namanya juga muamalah, harusnya segala macam yang related dengan kegiatan keislaman harusnya di Bank Muamalat,” ujarnya.
Sebagai Direktur Utama Bank Muamalat, dia berkeinginan menjariahkan kekuatan Muamalat kepada kaum muslimin, organisasi-organisasi Islam. Merasakan manfaat Bank Muamalat sebagai institusi keislaman untuk semua yang berhubungan dengan kegiatan keislaman.
”Untuk bulan ini dan dua bulan ke depan kita akan berkomitmen bisa membantu AUM sampai Rp 1 triliun, dan itupun dengan red carpet, atau tidak diproses secara umum melainkan secara khusus,” urainya.
Dia juga mengajak kepada seluruh hadirin agar tidak sekadar memanfaatkan Bank Muamalat sebagai media transaksional. Namun juga bisa memilikinya. Karena Bank Muamalat adalah icon Islam Indonesia. (*)
Penulis Imam Sahroni Editor Sugeng Purwanto