Otak Reptil dan Cemburu
Selanjutnya, ada penjelasan batang otak (otak reptil) yang bekerja untuk fight (serang) atau flight (lari). “Ngeyel atau ngambek, gitu gampangnya,” contoh dr Aisah Dahlan.
Sebenarnya, fight or flight ini Allah ciptakan untuk melindungi kita dari kondisi berbahaya, seperti serangan hewan atau bencana alam. “Dalam interaksi suami-istri dan anak-anak, sering tegang. Salah satu manifestasi otak reptil yang tegang disebut cemburu,” ungkapnya.
Otak reptil bekerja sama dengan sistem limbik mengeluarkan emosi force, seperti cemburu. Sebab, ada stimulus peristiwa yang mengingatkan lagi. Melihat suami terus-menerus memegang HP contohnya, istri jadi cemburu ke HP.
Padahal, otak pria memang lebih suka lihat benda dibanding wajah istrinya. “Kalau suami saya habis shalat Subuh yang dipegang gadget atau yang dilihat motor Harleynya, nggak muka istrinya. Alhamdulillah, berarti suamiku laki-laki banget!” ujarnya sambil tertawa, lalu mengingatkan, “Nggak perlu baper hanya karena hal seperti ini!”
Perbedaan
Aisah Dahlan menerangkan, perbedaan pria dan wanita dalam watak, pola pengasuhan, budaya, dan pengungkapan bahasa kasih kadang bikin batang otak tegang. Sistem limbik yang tadinya sudah cinta—di level muthmainnah, power—bisa turun ke benci.
Perbedaan-perbedaan itu—dijembatani dengan ilmu—menjadikan suami-istri soulmate, saling melindungi, dan melengkapi. Dia mencontohkan, “Hormon estrogen membuat otot wajah perempuan sangat lentur. Dalam sepuluh detik, wajah perempuan bisa berubah enam kali,” ucapnya.
Di sisi lain, ada hormon testosteron pada pria yang membuat otot wajahnya tak selentur perempuan. Akibatnya, pria tampak cool, tidak terlihat ekspresi senang atau tidak meskipun perasaannya senang. Setelah 10 menit, otot wajahnya baru akan merespon.
Editor Mohammad Nurfatoni