Enam Strategi PPDB Abnormal yang Melonjakkan Siswa Baru, oleh H. Pahri SAg MM; Ketua Umum Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (FGM).
PWMU.CO – Sabtu ini (18/12/21) saya diminta panitia Muhammadiyah Educational Conference (MEC) Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur untuk menjadi pemantik diskusi. Temanya cukup menantang, Muhammadiyah Acts for Relevant Education and Digital Rush.
Menjadi pemantik artinya saya harus berperan sebagai alat untuk berpikir yang benar atau berfikir dengan berdasar pikiran (KBBI). Tidak asal bunyi (asbun). Dengan harapan suasana MEC lebih hangat dan menukik pada persoalan di saat kebuntuan strategi pembelajaran masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Tampil sebagai nara sumber utama, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd; Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Dr Biyanto Mag; dan Kepala Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo SPsi MPhil PhD.
Sub konten MEC yang dimintakan panitia kepada saya, tidak jauh dari materi yang hangat diperbincangkan dalam berbagai forum diskusi, workshop, dan seminar, yaitu abnormal. Di forum ini, saya harus tampil abnormal di tengah orang-orang normal.
Orang normal yang ada di Auditorium Hotel Novotel Surabaya tidak kurang dari seratus lima puluh peserta. Jumlah ini akan membeludak bila panitia melanggar protokol Covid-19. Ditambah enam ratus lebih peserta MEC dari seluruh Indonesia yang bergabung secara daring di link Zoom Cloud Meetings.
Tidak mudah menjadi orang abnormal di tengah orang normal. Sebab itu, saya awali sesi pemantik dengan yel-yel abnormal. Abnormal yes, nomal no. PPDB (penerimaan peserta didik baru) abnormal, naik duaratus persen. Guru Muhammadiyah, walau gaji besar tetap semangat.
Baca sambungan di halaman 2: Tujuh Langkah PPDB Abnormal