Aisah Dahlan: Rindunya Pria Menurut Neurosains, laporan kontributor PWMU.CO Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Dokter Aisah Dahlan: Rindunya Pria Menurut Neurosains. Dihadapan jamaah Pengajian Virtual Orbit, dr Aisah Dahlan CHt menerangkannya, Kamis (16/12/21).
Aisah Dahlan menekankan, “Pada pria, rindu itu antara cinta ditambah syahwat. Cinta dan syahwat itu harus diikat dengan syariat pernikahan agar menjadi puncak keindahan.”
Awalnya dia bertanya retorik, “Apakah pria bisa rindu?” Ternyata bisa karena rindu berasal dari struktur otak di sistem limbik bernama hipotalamus (kanan-kirinya ada pituitari dan amigdala).
Hipotalamus Laki-Laki dan Perempuan
“Hipotalamus laki-laki dua setengah kali lebih lebar dibanding perempuan. Dalam hal inilah Allah melebihkan sebagian laki-laki dari perempuan,” ujar Aisah Dahlan.
Hipotalamus menjadi pusat dari menjaga keamanan, lapar dan haus, tidur, dan syahwat. Jadi, dia menyarankan ibu-ibu untuk memperhatikan makan dan minum suami atau anak laki-lakinya.
Begitu pula ketika suami-istri pillow talk, ngobrol menjelang tidur. Istri tidak perlu baper ketika suami tidur lebih dulu padahal dirinya belum selesai bercerita.
“Karena pusat menjaga keamanannya sudah tegang, bahkan setelah dirikekskan dengan makan-minum, harus dirilekskan juga dengan tidur,” terangnya.
Selain itu, kata dia, suami harus tidur untuk mempersiapkan esok harinya kembali menjalankan peran pusat menjaga keamanan.
Pada perempuan, meski sudah tidur perempuan merasa belum tidur karena hipotalamusnya lebih kecil. “Otak kita selalu mendengar sekeliling waktu kita tidur, jadi kita merasa nggak tidur. Suami ngorok kita dengar, anak nangis kita dengar, tapi sebetulnya kita sudah tidur,” ungkapnya.
“Saat laki-laki tidur, 70 persen aktivitas listrik di otaknya off (berhenti). Perempuan saat tidur, 90 persen aktivitas listrik di otaknya on (menyala),” terangnya.
Bersambung ke halaman 2: Nikmat Rindu