Mengapa Seseorang Tidak Merindu, laporan KontributorPWMU.CO Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Mengapa Seseorang Tidak Merindu. dr Aisah Dahlan CHt mengemukakan dalam sesi diskusi Pengajian Virtual Orbit bertema “Benci dan Rindu, Tinjauan Neurosains”, Kamis (16/12/21).
Salah satu peserta—sebut saja Mawar—awalnya bercerita, dirinya sedang menjalani long distance marriage (LDM) dengan suami sehingga beberapa bulan baru bisa bertemu. “Kenapa ya dok, saya tidak merasakan rindu?” tanya dia.
Level Emosi Turun
Aisah Dahlan menyatakan, sebetulnya emosi kita banyak levelnya. Misalnya ada amarah, lawwamah, dan muthmainnah. “Biasanya istri atau pasangan yang merasa tidak rindu itu berarti (level) emosinya sedang turun,” ujar dr Aisah.
Pada tingkat emosi yang rendah, seseorang bisa merasa kesal, cemas, sedih, atau apati. “Kayaknya aku nggak ada gunanya ya jadi istri. Kayak gitu itu biasanya muncul pada saat kita sedang capek, jadi level emosi turun ke apati,” contohnya.
Aisah Dahlan kemudian menenangkan si penanya karena hal itu lazim terjadi. Beberapa orang merasakannya. “Dengan menyadari level emosi sedang turun, maka naikkan lagi level emosinya!” tutur dia.
Caranya, kalau capai bisa istirahat. Aisah pun menceritakan caranya, “Kadang lihat lagi fotonya suami yang sedang tidak ada di tempat, mengingat-ingat lagi romantisme memori yang yang pernah kita lakukan.”
Sebab, lanjutnya, memori yang kita pernah lakukan itu tersimpan di lobus frontalis dan bisa kita akses lagi. “Atau dengan berdoa agar kita bisa menimbulkan rasa cinta kepada pasangan,” sarannya.
Baca sambungan halaman 2: Romantisme Suam