Berlian School Rutinkan Lagi Upacara Bendera, laporan Kontributor PWMU.CO Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 GKB alias Berlian School kembali menyelenggarakan upacara bendera pada setiap tanggal 17. Hanya saja, agar tetap bisa berjaga jarak sesuai prokes, maka pesertanya dibuat bergantian. Jumat (17/12/21) ini, siswa kelas IV-VI yang menjadi peserta.
Bulan ini, giliran Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Gresik Aditama SPdI yang menjadi pembina upacara, (17/12/21).
Dalam amanatnya, Aditama menyampaikan dua pesan. Pertama, tentang sosok manusia kuat yang sesungguhnya. “Kita harus menjadi manusia-manusia kuat. Bukan kuat karena badannya besar, lalu menindas yang kecil. Tapi kuat secara iman dan akal,” ujar sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan dan Pembinaan Karakter itu.
Raja Zaman Nabi
Dia lantas mengajak siswa mengenal dan meneladani beberapa raja di zaman nabi. “Kita melihat seberapa tangguhnya Raja Jalud, tumbang melawan Nabi Daud AS,” ungkapnya.
“Nabi Daud perang melawan Raja Jalud saat masih remaja. Kalau dilihat dari postur badan, Raja Jalud panglima perang yang paling ditakuti karena badannya kekar dan pandai berperang,” terangnya.
Sedangkan Daud anak muda yang luar biasa. Dia punya semangat dan kekuatan besar dalam hatinya berupa keimanan. Ustadz Adi—sapaan akrabnya—akhirnya menekankan pentingnya beriman dan berilmu yang merupakan motto Berlian School.
Kalau Allah beri anugerah berbadan besar, kata dia, harus bersyukur. “Digunakan untuk melindungi yang berbadan kecil. Ketika kita merasa sok hebat, maka ingat Raja Jalud tumbang di tangan anak kecil atas izin Allah!” tegasnya.
Kemudian dia mencontohkan, sehebat Raja Firaun pun pada akhirnya tunduk dan patuh kepada Nabi Musa atas izin Allah SWT. “Firaun yang begitu berkuasa, tenggelam di Laut Merah atas izin Allah,” ujarnya.
“Seberapa hebatnya Raja Namrud? Takluk berlogika dengan seorang anak muda yang luar biasa bernama Ibrahim As,” tambahnya.
Baca sambungan di halaient 2: Pesan Keteladanan