Empat Pilar Islam Berkemajuan, liputan kontributor PWMU.CO Ichwan Arif
PWMU.CO – Empat pilar Islam berkemajuan disampaikan Sekretaris PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi dalam Penguatan Organisasi pada kegiatan Musyawarah Pimpinan Cabang (Musypimcab) Muhammadiyah GKB Gresik, Ahad (19/12/21).
Dalam Musypincab yang mengangkat tema Bersinergi Mengembangkan Amal Usaha Mandiri Tamhid Masyhudi mengatakan ada empat pilar Islam berkemajuan. Pertama adalah tauhid. Pada pilar pertama ini tidak boleh ada yang menyimpang.
“Muhammadiyah menolak pluralisme agama, mulai dari sintesisme agama. Agama yang digabung dan muncul ajaran baru. Kedua sinkretisme agama, masih percaya dari luar ajaran agama atau Islam dan Hindu, dan relativisme agama,” tutur pada peserta Musypincab.
Pegang Teguh Al-Quran
Tamhid Masyhudi menjelaskan pilar kedua adalah berpegang teguh pada al-Quran dan as Sunnah. Di sini cara memahami harus independen, komprehensif dan integratif.
“Atinya tidak terikat pada aliran teologi agama tertentu. Muhammadiyah lebih dekat ke salafiyah, tapi tidak sama. Tidak terikat pada salah satu atau beberapa mazhab, tapi bukan berarti antimazhab. Yang diambil ayatnya, bukan pendapat,” tegasnya.
Pilar ketiga adalah tajdid. Dalam pilar ini memuat 3 hal yaitu pertama, salafiyah yang tajdid (pembaharu), bukan salafiyah yang beku dan kaku. Kedua adalah tajdid. Hal pertama yaitu purifikasi berupa pemurnian dalam hal akidah, ibadah mahdah, dan akhlak. Hal kedua dinamisasi, yaitu seluruh aspek kehidupan, seperti sosial, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan sehingga menjadi aktual.
“Jangan sampai salah pasang, antara pemurnian dan dinamisasi. Akibatnya, mengembangkan akidah menjadi liberalisme, memurnikan budaya menjadi jumud. Di sini, prinsip budaya apa saja boleh, kecuali ada dalil yang melarangnya,” ungkapnya, tegas.
Pilar keempat adalah washatiyah, tengahan. Muhammadiyah mengambil jalan tengah yaitu jalan yang diikuti Nabi Muhammad sesuai al-Quran dan as Sunnah.
“Keempat pilar tersebut bagaimana menjadikan Islam berkemajuan. Maka, ini harus bisa dipegang teguh dalam menjalankan Muhammadiyah ke depannya, dengan berpegang teguh pada al-Quran dan as Sunnah,” tandasnya. (*)
Editor Muhammad Nurfatoni.