Nuansa Festival Model Presentasi Warnai Literacy Day Spemdalas, liputan Kontributor PWMU.CO Ichwan Arif.
PWMU.CO – Selasa (21/12/21), siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik yang didampingi wali kelas begitu sibuk. Mereka membuat pola, menggunting kertas, menempel ornamen gambar, dan menulis di lembar kertas.
Tidak sekadar bikin maalah dinding (mading) yang bisa ditenteng-tenteng, pop up book mereka harus memiliki unsur tiga dimensi dengan konten isi yang sudah tentukan oleh panitia Literacy Day.
Dua jam setengah adalah durasi waktu yang diberikan tiap kelompok di setiap level kelas. Setelah itu, mereka diwajibkan berkeliling membawa pop up book dan lembaran penilaian. Setiap kelompok harus mendatangi 10 guru guna memberikan penilaian terkait dengan kreativitas, kesesuaian hasil produk dengan tema, dan presentasi.
“Ustadz mohon izin mau presentasi pop up book kelompok kami ya. Pop up book kami bertemakan tentang bumi,” ujar Nameera Rayia Azarine, siswa kelas VII, saat presentasi, Selasa (21/12/21).
Presentasi Pop up Book
Literacy Day dengan nuansa festival ini ditutup dengan penilaian. Model penilaiannya melalui proses presentasi ini pop up book-nya. Mulai menjelaskan isi dan menyampaikan pesan yang ada di dalam kreasi dan inovasi pop up book.
“Rentang penilaiannya ada 4, 0-50 kurang, 51-65 cukup, 66-80 baik, dan 81-100 sangat baik,” jelas Muhammad Hasbi Ashsiddiqi SPd, guru seni Spemdalas.
Dengan 4 rentang penilaian ini, setiap kelompok harus unjuk kebolehan saat menyampaikan presentasinya. Mulai dari keterpahaman isi, kreativitas 3 dimensi yang ada di pop up book-nya, sampai dengan model presentasi yang menggunakan bahasa Inggris atau Indonesia.
Unjuk Kebolehan
Dengan mempresentasikan di hadapan 10 guru guna mendapatkan penilaian, setiap kelompok harus mempersiapakan diri dengan baik.
“Harus ada pembagian saat presentasinya. Siapa yang membuka presentasi, menjelaskan isi konten, dan memberikan jawaban saat ada guru bertanya,” kata Kirana Aura Zahy, siswa kelas IX, Selasa (21/12/21).
Bagi siswa yang suka dengan menulis cerpen ini, upaya ini dilakukan supaya saat presentasi nanti bisa mendapatkan nilai terbaik dari guru. Kami pun harus siap ketika nantinya ada guru yang bertanya tentang isi yang ada di dalam pop up book. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.