Peserta Diklat CKS Non-AUM: Ternyata Muhammadiyah Bersahabat, laporan kontributor PWMU.CO Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jatim—sekaligus penanggung jawab Diklat Calon Kepala Sekolah (CKS) Muhammadiyah Jatim—Aziz Badiansyah MPd mengatakan, dari 71 peserta yang lolos melaksanakan penutupan Diklat CKS itu, tidak semua peserta dari amal usaha Muhammadiyah (AUM).
“Ada empat peserta titipan,” ujarnya, Senin (20/12/21). Mereka adalah tiga peserta dari Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar dan seorang peserta dari Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya. Sisanya, 67 sekolah Muhammadiyah dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.
Pada penutupan Diklat CKS, perwakilan peserta diklat calon kepala sekolah Gunawan MPd SMP Negeri 1 kanigoro Blitar diminta menyampaikan testimoni. Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jatim Phonny Aditiawan Mulyana SE MM mengungkap, Gunawan terpilih menyampaikan testimoni sebagai perwakilan peserta non-Muhammadiyah yang turut bergabung bersama.
“Kesan dan pesannya penting untuk masukan evaluasi dan menjadi angle yang menarik untuk melihat kegiatan persyarikatan dari kacamata warga non persyarikatan,” ujar Phonny—panggilan akrabnya.
Muhammadiyah Bersahabat
Awalnya, Gunawan menyapa 70 rekan peserta diklat di hadapannya. “Rekan-rekan senasib seperjuangan calon kepala sekolah, walaupun saudara yang menjadi kepala sekolah tapi menurut LP2KS tetap dianggap calon kepala sekolah,” ujarnya.
Dia menyatakan terharu bisa berdiri di sana. “Saya itu dasarnya anak tiri, anak titipan. Anak nggak jelas,” ucapnya disambut tawa peserta di Ballroom Halogen Hotel Airport Surabaya itu. “Nggak jelas organisasinya, dari Muhammadiyah atau NU, pokoknya imannya shalat itu pakai qunut ya qunut, kalau nggak ya nggak,” imbuhnya.
Setelah diminta ikut ujian di Gresik, dia baru menyadari mindset-nya tentang warga Muhammadiyah salah. “Ternyata dijawab oleh Allah saya disatukamarkan dengan teman yang hitam-hitam (dahinya). Shalatnya lama. Rakaatnya banyak. Mindset saya jadi buyar! Ternyata teman-teman Muhammadiyah care menerima kami,” tambahnya.
Gunawan pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat. “Apa yang kami pikirkan selama ini karena kurang informasi salah semua, ternyata sangat bersahabat,” kata dia.
Baca sambungan di halaman 2: Tekanan Berat