Sejarah Hizbul Wathan
Kepala Qobilah SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd membacakan pidato milad dari sambutan Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Bojonegoro.
Dia menyampaikan sejarah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Dia menjelaskan HW didirikan dengan tujuan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki akidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi, serta berakhlak karimah. Dengan harapan, terwujudnya pribadi Muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.
“Hizbul Wathan didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat beliau selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan JPO (Javansche Padvinders Organisatie) di alun-alun Mangkunegaran Solo,” terangnya.
Dia menerangkan, Hizbul Wathan ini kemudian meniadakan kegiatan dan bergabung ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961.
Kemudian dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya’ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003).
“Kader-kader HW yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya sambil menyebut nama-nama besar.
Seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ki Bagus Hadikusuma, Prof Abdul Kahar Muzakir, Mr Kasman Singodimejo, Haji Adam Malik, Kiai Haji M. Yunus Anis, Jenderal Besar TNI M. Soeharto, Kiai Haji Dimyati, Surono, Sunandar Priyo Sudarmo, dan lain-lain.
“Selamat Milad Ke-103 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan,” ucapnya.
Baca sambungan di halaman 3: Aneka Atraksi