PWMU.CO– Literacy Day di SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) berhasil membuat produk berupa buku antologi puisi, Jumat (24/12/21).
Buku itu kumpulan puisi yang digubah guru di acara dengan mengangkat tema Cipta Puisi Bentuk Budaya Literasi Smamio. Siswa dan guru Smamio fokus menulis puisi dengan tema ibu.
Kegiatan Literacy Day diawali dengan penampilan dari Inspiration Class (IC) Musik yang menampilkan musikalisasi puisi. Kemeriahan suasana terus berlanjut dengan adanya penampilan membaca puisi berantai oleh tim guru.
Nanik Rahmawati Fuadah MSi, Ahmad Uzairi Rahman SHum, dan Sulistyawati MPd kompak bergantian membaca puisi dengan judul yang berbeda.
Nanik membawa puisi dengan judul Kemerdekaan. Uzairi membaca puisi dengan judul Pujangga Cinta, dan Tia membaca puisi dengan judul Kambing.
Tiga puisi dengan judul berbeda yang dibawakan oleh tim guru Smamio itu sukses membuat kegiatan Literacy Day di Smamio menjadi semakin meriah.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Yanita Intan Sariani MPd tentang tips mudah menciptakan puisi.
Dia memaparkan puisi saat ini bisa dijadikan media dalam beberapa hal di antaranya menyatakan rindu, menuangkan rasa, dan menagih utang.
”Jika dulu menagih utang identik dengan marah-marah maka saat ini sudah mulai bermunculan cara-cara menagih utang yang unik salah satunya melalui puisi,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, perlu mengetahui tips-tips dalam menciptakan puisi untuk memudahkan kita dalam membuat puisi dan meningkatkan kemampuan literasi.
Empat tips yang memudahkan dalam menciptakan puisi di antaranya mencari ide, menentukan tema, menentukan diksi, dan menggunakan majas atau gaya bahasa.
Sebelum membuat puisi, lanjutnya, penting sekali untuk mencari ide. Mencari ide untuk pembuatan puisi sangatlah mudah, karena apapun yang kita lihat bisa dijadikan tema untuk puisi kita.
”Setelah mendapatkan ide, penting sekali menentukan tema sebagai acuan dalam menciptakan puisi. Tema memiliki keterkaitan erat dengan dasar yang digunakan penulis untuk mengembangkan puisi,” jelasnya.
Tips yang ketiga adalah penentuan diksi. Menurut dia, puisi yang bagus bisa terdiri dari pemilihan kata yang sederhana atau bisa terdiri dari pemilihan kata yang jarang didengar orang.
”Yang terakhir dalam meciptakan puisi adalah menentukan majas. Di dalam puisi, bahasa yang digunakan penyair untuk menyatakan sesuatu menggunakan kata-kata kiasan sehingga menjadi lebih menarik dan indah,” ujarnya.
Setelah pemaparan materi yang disampaikan oleh Yanita, kegiatan diakhiri dengan menulis puisi bersama. Nantinya, puisi karya siswa dan guru tersebut dibukukan dalam bentuk antologi puisi sebagai upaya meningkatkan literasi di sekolah. (*)
Penulis Ririn Masfaridah Editor Sugeng Purwanto