Saat para Kepala Sekolah Muhammadiyah Kenakan Pakaian Adat Nusantara, laporan kontributor PWMU.CO Gresik Riza Agustina.
PWMU.CO – Sederet stan bertema Nusantara dari kelas B semarakkan Gelar Karya Diklat Calon Kepala Sekolah (CKS) di Halogen Hotel Airport Surabaya. Mereka tampak mencolok diujung deretan pameran.
Sebab, peserta lain mayoritas mengenakan dresscode atasan putih dan bawahan hitam formal sebagai seragam wajib seperti ketentuan di surat undangan. Bukan tanpa alasan peserta dari Kelas B itu berkreativitas dengan tambahan aksesoris khas adat beberapa daerah di Nusantara. Di antaranya ada dari Bali, NTT, Dayak, Sulawesi, Papua, Jawa, dan lainnya.
Sepekan sebelumnya (13/12/21), ketua kelas diklat mendapat informasi dari panitia untuk teknik pelaksanaan Gelar Karya yang diselenggarakan pada Senin (20/12/21). Salah satunya menyiapkan tema pameran untuk setiap kelas.
Setelah mendapat informasi tersebut, Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Pusvita Sari MPd — mewakili ketua kelas—menyampaikan, “Bagaimana teman-teman kalau temanya Nusantara?”
Peserta lain, ada yang usul tema ‘Pancasila’ dan ‘Jawa Timur’ khas daerah masing masing. Maka terjadilah diskusi kecil untuk menentukan tema. Akhirnya, mereka sepakat mengangkat tema Nusantara.
“Tema Nusantara karena di kelas ini paling beragam. Kalau di kelas A itu peserta Diklat dari tingkat SD, di Kelas C adalah Tingkat SMP, di kelas D adalah tingkat SMA dan SMK, di kelas B justru beragam dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK,” Kata Cicik Indrawati SAg, peserta dari SD al-Islam Gresik.
“Selain itu, peserta di kelas B ada dari ujung Jawa Timur, yaitu Banyuwangi sampai Magetan juga ada. Dari sekolah Muhammadiyah dan sekolah non-Muhammadiyah juga ada. Ini pas dengan tema,” tambah Khamim Tohari SPd, peserta dari SMK Muhammadiyah 8 Pakis.
“Aksesoris pakaian ini sudah dibawa dari rumah ya Bu? Sejak hari Sabtu, ya?” tanya Sayyidah Nuriyah, salah satu pengunjung di stand saya. Saya lantas menjawab, “Iya, benar Bu.”
Pamerkan Makanan Khas Daerah
Dalam kesempatan Gelar Karya itu, selain memamerkan produk pelatihan, para peserta kelas B juga memanfaatkan momen itu untuk memamerkan produk daerahnya masing masing. Ada yang membawa Wajik kletik dari Blitar, Jamu dari Nganjuk, dan makanan kering dari Cerme.
Selain itu, ada pula sovenir makanan khas Gresik seperti pudak dan Nasi Krawu juga ada. Ada pula gantungan kunci Damar Kurung Khas Gresik. Kemudian, produk unggulan sekolah masing masing juga tergelar di sana.
Hebatnya, di kelas B itu, semua produk yang dipamerkan dibagi kepada semua pengunjung. Jadi di akhir pameran, banyak meja pameran yang kosong.
“Ini karena kita sudah terbiasa membutuhkan dana sosial Bu ketika diklat. Dan saat ini kesempatan kita untuk bersosial dan berbagi,” kata Eko SPd MPd dari UPT SMPN 1 Kanigoro Blitar dan Eko Muji Wibowo dari SMK Muhammadiyah 1 Taman di sela-sela memamerkan karyanya. Semoga yang kita lakukan berkah dan manfaat! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni