Muhammadiyah Yatim Piatu Politik
Bahkan, lanjutnya, Buya Syafii Maarif sempat menulis Muhammadiyah yatim piatu dalam politik, terutama dalam politik kekuasaan. “Menyangkut politik kekuasaan, Muhammadiyah nyaris tidak berdaya,” ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah itu mengutip tulisan Buya Syafii di Resonansi di Republika (24/9/2019).
“Tentu yang ditulis Buya Syafii Maarif perlu menjadi bahan renungan. Pasalnya peran strategis tokoh-tokoh Muhammadiyah sebelum dan di awal kemerdekaan itu seharusnyanya tetap konsisten dilakukan dalam perjalanan mengisi kemerdekaan saat ini dan ke depan,” ujarnya.
Zainuddin Maliki menegaskan, tokoh Persyarikatan awal kemerdekaan menunjukkan sikap positif terhadap politik kekuasaan. Mereka tidak memilih strategi political disengagement, tidak mengambil jarak dengan politik, sehingga tidak saja berperan besar dalam menentukan arah dan kiblat politik kebangsaan tetapi juga mengendalikan politik kekuasaan.
“Sikap positif dan optimis terhadap politik seperti dicontohkan oleh para tokoh Persyarikatan sebelum dan di awal kemerdekaan itulah yang kita butuhkan saat menghadapi berbagai kontestasi politik kekuasaan seperti dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif sekarang ini,” ungkap Ketua DPW PAN Jawa Tengah itu.
Baca sambungan di halaman 3: Antara Jumlah Kepala dan Isi Kepala