Kunjungi Stand Pameran Passion
Kiswanto juga mengunjungi stand pameran yang digelar di lobby dan ruang teater ‘ Lenon Machali’. Ada tujuh passion yang menggelar pameran. Stand pertama yang mendapat kunjungan adalah passion seni. Hasil karya passion seni yang di pamerkan antara lain mozzaik kaca membentuk sketsa wajah seniman dan mantan guru Smamsatu, Lenon Machali (alm). Beberapa karya juga turut dipamerkan. Seperti gantungan kunci, jam dinding dan lain-lain.
Didampingi oleh Kepala Smamsatu, Ainul Muttaqin SP MPd dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik, Ir Dodik Priyambada SAkt, Kiswanto mengatakan, “Karya kreatif seperti ini bisa terus dikembangkan. Terutama bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.”
Ekonomi kreatif ini bisa menjadi pilihan sehingga semakin banyak pengusaha-pengusaha muda yang mengembangkan kreativitasnya. Jadi lulus Smamsatu bisa mendirikan bisnis, CV dan memiliki penghasilan sendiri. Kalau perlu sejak SMA mereka sudah memiliki usaha,” ujarnya.
Di ujung Lobby, passion seni memamerkan damar kurung di atas meja yang beralaskan taplak meja hijau dengan lambang Muhammadiyah. Sejurus kemudian, Dodik Priyambada menunjuk damar kurung. Dia mengatakan, “Damar kurung ini merupakan lentera atau lampion khas kota Gresik.”
“Makanya gedung Smamsatu ini kalau dilihat dari atas bentuknya seperti damar kurung ini, ” tambahnya.
Kendaraan Menuju Surga
Passion litetasi memamerkan karya sastra, berupa pamflet puisi karya si kembar netra, Wanda Nur Nabilah dan Windi Nur Fadilah. Ainul Muttaqin memberikan pemaparan bahwa Wanda dan Windi merupakan peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). “Puisi ini merupakan karya mereka,” ujarnya.
Meski tidak dapat melihat, keduanya adalah penghafal al-Quran. “Selain mereka, masih ada beberapa siswa PDBK di Smamsatu,” tambahnya.
Mendengar penjelasan itu, Kiswanto memberikan komentar bahwa pendidikan tidak membedakan kekurangan fisik.” Adanya siswa PDBK adalah ladang dakwah sekolah atau kendaraan bagi bapak dan ibu guru menuju surga,” ujarnya.
Dia melanjutkan, adanya siswa yang memiliki kekhususan adalah tantangan tersendiri. “Apalagi Smamsatu memiliki layanan yang mereka butuhkan. Saya yakin siapapun yang bersekolah di Smamsatu tetap mendapatkan pelayanan yang baik dan berakhlak karimah,” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni