Bikin Kapal Selam Mini
Siswa kelas I tak kalah antusias membuat Kapal Selam Mini berbahan sedotan lipat yang diberi pemberat plastisin. ‘Kapal selam’ itu kemudian diletakkan dalam botol berisi air.
Ada siswa yang membuat dua kapal selam, yaitu Yasmine Viorista Azzahra dan Muhammad Dilbert Alaric. “Satunya buat adikku!” celetuknya.
Rijalul Fikri menerangkan, kapal selam itu membuktikan Hukum Archimedes. Yaitu peristiwa mengapung, melayang, dan tenggelam. “Saat botol yang berisi air ditekan, maka kapal selam mini melayang atau tenggelam. Bila tekanan dilepas, kapal selam akan naik mengapung,” lanjutnya.
Di tengah percobaan itu, ada beberapa siswa yang menggunting sedotannya tidak imbang sehingga kapal selamnya tenggelam. Mereka lantas bertanya dan meminta bantuan kepada wali kelas I al-Malik Saidah SPd. Saidah pun menerangkan kembali kalau panjang sedotannya harus sama.
Kemudian, menjelang pulang, saat Saidah menyarankan untuk menjemur plastisin jika kapal selamnya tenggelam, salah satu siswa spontan menunjukkan kapal selamnya yang masih berhasil melayang.
“Kalau ketika di rumah kapal selamnya tenggelam, nanti diambil plastisinnya, dijemur, ditempelkan lagi, ya!” tutur Saidah. Ananda Dirgam Haidar Arhab mengangkat botolnya dan semangat menunjukkan, “Punyaku sampai sekarang masih melayang ustadzah.”
Baca sambungan di halaman 3: Ragam Science Project