PWMU.CO – Mitigasi lahan pertanian rawan banjir, Umla hadirkan aplikasi Webmap yang dapat melakukan pemetaan lahan pertanian berbasis GIS.
Fakultas Sains Teknologi dan Pendidikan (FSTP) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) menyelenggarakan Pelatihan Aplikasi WebMap sebagai Upaya Mitigasi Lahan Petanian Rawan Banjir. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Dlanggu, Deket, Lamongan, Jumat (24/12/21).
Ketua Tim Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengabmas) Umla Mala Rosa Aprillya MKom mengatakan, selain dia, ada anggota Uswatun Chasanah MSi dan Mufti Ari Bianto MKom. “Kegiatan pelatihan aplikasi WebMap sebagai upaya mitigasi lahan petanian rawan banjir, ini juga bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan dan Pemerintahan Desa Dlanggu,” ujarnya.
Kegiatan ini, sambungnya, mendapatkan pendanaan dari Ditjen Dikti Ristek. “Yakni melalui hibah program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Tahun Anggaran 2021,” terangnya di hadapan 25 peserta dari Pemerintah Desa Dlanggu serta perwakilan petani dari desa tersebut.
Mala Rosa juga menambahkan, rangkaian kegiatan Pengabmas dimulai dengan sosialisasi terkait penyebab banjir. “Nanti dilanjutkan pelatihan terkait aplikasi WebMap yang akan digunakan sebagai pemetaan lahan pertanian berbasis Geographic Information System (GIS),”papar dia.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, lanjutnya, merupakan salah satu wujud dari keikutsertaan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa. “Yakni melalui hasil-hasil riset pendidikan tinggi sesuai arahan Rektor Umla Dr Abdul Azis Alimul Hidayat SKep MKep,” tuturnya.
Hadir di Tengah-tengah Masyarakat
Di sisi lain, Rektor Umla Dr Abdul Aziz Alimul Hidayat mengatakan, sebagai Lembaga Pendidikan tinggi, Umla harus aktif ikut serta dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat desa. “Yakni dengan hadir di tengah-tengah untuk membantu mengatasi problematika yang dihadapi oleh masyarakat desa,” tegas dia.
Program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan, sambungya, harus terintegrasi dengan hasil riset yang telah dilakukan. “Sehingga hasil-hasil riset yang telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa tidak berhenti hanya sampai luaran riset, tetapi ada implementasi nyata yang dituangkan dalam bentuk kegiatan pengabdian untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Rektor Umla, Mala Rosa menyatakan, kegiatan Pengabmas ini merupakan hilirisasi dari hasil riset kolaborasi sebelumnya antara Prodi S1 Teknik Komputer dan S1 Fisika FSTP UMLA. “Riset tersebut mendapatkan pendanaan dari Dikti pada tahun 2021 pada Penelitian Dosen Pemula (PDP),”ungkapnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan menjadi solusi yang dapat ditawarkan untuk menyediakan suatu sistem peringatan dini berbasis pemetaan, agar penyampaian informasi mengenai banjir pada lahan pertanian dapat tersampaikan lebih cepat kepada masyarakat. “Khususnya masyarakat yang memiliki mata pencaharian di bidang pertanian, agar lebih waspada terhadap banjir tersebut,”terangnya.
Mitigasi Lahan Pertanian Rawan Banjir
Seperti diketahui bersama, Kabupaten Lamongan memiliki keunggulan di bidang pertanian dan perikanan. Kondisi alam yang semakin fluktuatif dan sulit diperkirakan terjadi karena perubahan pola curah hujan dan iklim. Pada musim tertentu berpotensi terjadi banjir di beberapa sektor pertanian.
“Banjir merupakan tantangan alam yang sering dihadapi dan mengakibatkan dampak kerugian yang semakin meluas dari tahun ke tahun,”kata Mala Rosa.
Anggota Tim Pengabmas Umla Uswatun Chasanah juga menambahkan. untuk mendukung keberhasilan pembangunan di bidang pertanian, salah satunya dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi masyarakat.
Sehingga penerapan aplikasi ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Desa Dlanggu dalam melakukan pemantauan lahan pertanian rawan bencana banjir. “Agar dapat meminimalisasi terjadinya banjir yang merugikan masyarakat, khususnya di sektor pertanian,” ujarnya. Melalui aplikasi WebMap ini, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna, bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program selanjutnya,” jelas Uswatun Chasanah.
Kegiatan pelatihan ini, kata dia, tidak akan berhenti pada hari ini saja, tetapi akan ada follow up dari kegiatan Pengabmas ini di kemudian hari. “Pendampingan akan tetap dilaksanakan oleh tim Pengabmas FSTP setelah selesai acara ini, karena kegiatan-kegiatan pembangunan berbasis pengurangan risiko bencana banjir sifatnya terus menerus atau kontinu dan terus berubah sesuai dengan kondisi lingkungan,” ungkapnya.
Apresiasi Umla
Di tempat yang sama, BPBD Kabupaten Lamongan yang diwakili oleh Muslimin juga mengungkapkan terima kasih dan apresiasi pada Umla. “Kita sangat berterima kasih dan sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Diharapkan ke depannya, Umla dengan BPBD terus bersinergi untuk menyukseskan program Desa Tangguh Nasional (Destana), dan kami sangat terbuka apabila ada beberapa rekan dari mahasiswa-mahasiwa Umla yang bergabung dengan kami,”tuturnya.
Muslim juga mengatakan, masyarakat diharapkan menjadi lebih aktif dalam setiap pengambilan keputusan dan melakukan kegiatan pembangunan berbasis pengurangan risiko bencana melalui Destana. “Yakni dengan membangun koordinasi dan kerja sama yang baik dan saling mendukung di berbagai sektor secara terpadu, dalam penanggulangan bencana,” jelasnya.
Diakhir kegiatan, tim memberikan bantuan hibah berupa dua Personal Computer (PC) AIO (All-In-One) dan Aplikasi WebMap yang diterima Pemerintah Desa Dlanggu, agar dapat gunakan dengan sebaik-baiknya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.