Begini Metode Diferensiasi pada Kurikulum Prototipe, laporan Basirun, kontributor PWMU.CO dari SD Musix Surabaya.
PWMU.CO – Seorang guru dalam mengajar harus melayani semua siswa yang terdiri dari berbagai tipe. Ibaratnya, seorang ibu yang melayani dua anak dan suami yang mempunyai kesukaan menu masakan berbeda. Anak pertama suka telur ceplok, anak kzedua suka nasi goreng dan ayahnya suka sambel tempe.
“Seorang ibu harus melayani dan memuaskan semuanya. Begitulah analgi guru dalam metode diferensiasi.”
Demikian penjelasan Dr Dwi Ilham Rahardjo MPd dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur tentang metode diferensiasi dalam Kurikulum Prototipe.
Menurutnya, kurikulum tersebut merupakan pilihan yang dapat diterapkan pada tahun pelajaran 2022/2023. Dan salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan pada adalah diferensiasi.
Ilham mengutarakan hal itu dalam Workshop Quranic Project Based Learning, yang digelar oleh SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya (SD Musix) di ruang Akuarium Quran lantai dua gedung SD Musix, Rabu (29/12/2021).
Seperti diketahui, Kurikulum Prototipe diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Sebelum kurikulum nasional dievaluasi tahun 2024, satuan pendidikan diberikan beberapa pilihan kurikulum untuk diterapkan di sekolah.
Materi Mudah Dicerna
Pada workshop yang diikuti 27 guru SD Musix itu, Ilham menra ngkan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis model pembelajaran discovery/inquiri learning, problem based learning (PBL), dan project based learning (PjBl).
Para peserta tampak serius mendengan penjelasan Ilham. Sesekali ada menganggukkan kepalanya, pertanda dia memahami apa yang disampaikan pemateri.
Ilham yang berasal dari Kota Mojokerto ini menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dicerna oleh peserta.
Di samping memanfaatkan LCD, dia juga membagikan materi berupa print out. “Ustadz-Ustadzah, tolong siapkan alat tulis untuk menggarisbawahi yang hal penting,” tuturnya.
Pada akhir sesi seluruh peserta workshop melakukan praktik menyusun RPP secara berkelompok berdasarkan kelas. Workshop dilanjutkan pada Hari Kamis, (30/12/21) (*)
Editor Mohammad Nurfatoni