Metode Diferensiasi bagi Anak yang Belum Lancar Baca-Tulis, laporan Chatarina Lestari, kontributor PWMU.CO dari SD Musix
PWMU.CO – Dr Dwi Ilham Rahardjo MPd mengatakan, kesalahan pembelajaran selama ini karena guru hanya menggunakan satu metode untuk bermacam-macam karakterteristik anak.
Padahal di kelas, terdapat variasi karakteristik dan kemampuan siswa, misalnya di kelas kecil sekolah dasar, banyak yang belum lancar dalam membaca dan menulis.
Karena itu penggunaan metode diferensiasi sangat relevan untuk dilakukan. Dalam Kurikulum Prototipe yang bisa diterapkan secara opsional oleh satuan pendidikan pada tahun pelajaran 2022/2023, ada metode diferensiasi yang bisa menjadi solusi atas beragam tipe siswa.
Ilham nenerangkan, seorang guru dalam mengajar harus melayani semua siswa yang terdiri dari berbagai tipe.
Ibaratnya, seorang ibu yang melayani dua anak dan suami yang mempunyai kesukaan menu masakan berbeda. Anak pertama suka telur ceplok, anak kedua suka nasi goreng dan ayahnya suka sambel tempe.
“Seorang ibu harus melayani dan memuaskan semuanya. Begitulah analgi guru dalam metode deferensiasi,” ujarnya.
Dwi Ilham Rahardjo menyampaikan hal itu dalam Workshop Quranic Project Based Learning yang diselenggrakan. SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya (SD Musix), Rabu (29/12/2021).
Sebanyak 27 peserta mengikuti kegiatan tersebut di ruang Akuarium Qur’an lantai 2 gedung SD Musix. Workshop berlangsung dua hari sampai Kamis (30/12/21).
Baca sambungan di halaman 2: Pentingnya Kebiasaan Membaca