PWMU.CO– Timnas Indonesia sudah kalah dengan Thailand tapi acara nonton bareng final Piala AFF Suzuki Cup 2020 oleh AMM Kedungadem tetap seru dan bikin degdegan, Rabu (29/12/2021) pukul 19:00.
Acara Nobar AMM bertempat di Kantor PCM Kedungadem. Diselenggarakan oleh PCPM dan IPM setempat. Ada kopi panas dan snack menemani 15 penonton yang berkumpul lesehan di selasar kantor.
Layar lebar dipasang di depan mirip mini bioskop. LCD memindahkan tayangan pertandingan sepakbola final Piala AFF yang diakses dari laptop disorotkan ke layar lebar. Menonton pertandingan bola jadi terang dan asyik.
Namun jalannya pertandingan tak sesuai harapan. Gawang Indonesia yang dijaga kiper Nadeo Argawinata diserang terus oleh pemain Thailand membuat penonton cemas, geregetan sekaligus degdegan. Akhirnya penonton kecewa berat ketika pada menit 01: 26, Thailand membobol gawang Timnas Indonesia. Tertinggal 1:0.
Harapan Indonesia membalas kekalahan tak kesampaian. Malah kebobolan lagi hingga skor akhir 4:0 membuat hati panas dan jengkel. Gol Thailand diciptakan oleh Chanathip Songkrasin dua kali, Supachok Sarachat, dan Bordin Phala.
Kini Timnas berharap pertandingan leg kedua bisa mencetak skor yang lebih banyak. Pertandingan final Piala AFF 2020 masih berlanjut pada leg kedua dijadwalkan digelar di Stadion Singapura lagi, Sabtu (1/1/2022).
Ketua PCPM Ahmad Lazim SPd mengatakan, meski Timnas Indonesia kalah pada leg pertama tetap bangga karena mereka sudah berjuang keras. Walaupun Timnas kalah, Nobar AMM Kedungadem tetap seru mendukung Indonesia.
”Acara Nobar ini untuk menjalin silaturahmi antar teman-teman keluarga besar Muhammadiyah Kedungadem. Jarang ada momen seperti ini sejak pandemi. Karena itu kita manfaatkan untuk silaturahim. Meskipin Timnas kalah kita tetap menjadi pendukungnya,” katanya.
Ketua IPM M.Iqbal menyatakan, hatinya berdebar melihat permainan Indonesia dengan Thailand. Apalagi ketika babak pertama sudah kebobolan. Padahal melihat permainan Timnas di babak penyisihan sangat bagus dan mendapat pujian. Ternyata saat main di final kedodoran sehingga dapat serangan terus. ”Meskipun kalah, saya tetap mendukung Timnas Indonesia,” tambahnya.
Dia berharap pertandingan kedua bisa membalas kekalahan itu sehingga bisa membuat bangga seluruh rakyat. “Sudah lama sepakbola kita tidak pernah juara,” tuturnya. (*)
Penulis Samsul Arifin Editor Sugeng Purwanto