Kiat Tetap Bahagia Hadapi Tantangan Zaman; laporan Sayyidah Nuriyah, kontributor PWMU.CO dari Berlian School Gresik.
PWMU.CO – Ustadz Dr Aam Amiruddin MSi mengupasnya via Zoom Cloud Meeting di Pengajian Virtual Orbit, Kamis (30/12/21) malam. Agar bahagia dan siap hadapi tantangan zaman, Ustadz Aam—panggilan akrabnya—membagikan delapan kiat langkah konkrit berikut.
Peta Hidup
Pertama, gunakan peta hidup terbaik agar tidak sesat. Peta itu al-Quran. “Bagaimana kita mau bahagia dunia akhirat kalau isyarat-isyarat al-Quran tidak pernah kita dengarkan? Karena al-Quran itu petunjuk,” terangnya.
Dia menukil potongan Surat al-Baqarah: 185. “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil.”
Ustadz Aam menjelaskan empat tingkat menyikapi al-Quran. Pertama, qiraah, membaca dengan terbata-bata yang baginya dua pahala. Kedua, tahsin, mengasah bacaan. Ketiga, tilawah, membaca dengan benar (mahir). Yang tertinggi adalah tadabbur, membaca sambil memahami maknanya.
Tidak Menunda
Kedua, tidak menunda. Dia menegaskan, “Kalau berniat baik, segera lakukan! Karena kita semua sedang dikejar maut.”
Orang yang beruntung, melakukan kebaikan saat kematian menjemputnya. “Kamu tidak akan tahu di bumi mana akan mati, dengan sebab apa kamu akan mati, kapan kamu akan mati,” lanjut Ustadz Aam.
Allah pun menyayang hamba-Nya dengan memberi sakit. Sehingga paling tidak masih ada kesempatan beberapa saat untuk berbuat baik.
Dia juga mengingatkan pesan dalam QS al-Munafiqun 10-11. “Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), ‘Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.’ Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
Ketiga, maksimalkan amal secara konsisten. Dia merujuk QS at-Taghabun: 16. “Bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. Dengarlah, taatlah, serta infakkan harta yang baik untuk dirimu. Siapapun yang dijaga dari kekikiran, mereka itulah orang-orang beruntung.”
Baca sambungan di halaman 2: Muhasabah