Saat Guru SDMM Membedah Kondisi Riil dan Impian Mereka; laporan Ayu Triria Puspita Devi kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menggelar Achievement Motivation Training bertema ‘Respect Others, Respect Yourself’. Acara itu berlangsung secara tatap muka, Rabu (29/12/2021).
Dua pelatih dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) hadir di Aula SDMM. Yaitu Direktur Utama KPI Dr Shobikhul Qisom MPd dan master trainer KPI Dr Abdul Kholid Achmad SHum MPd.
Saat membuka pelatihan, Shobikhul Qisom menyemangati para peserta: guru dan karyawan SDMM. “Sebagai tenaga kependidikan, para guru dan karyawan SDMM harus ingat dengan visi sekolah!” ungkapnya dengan tegas.
Kurangnya antusiasme guru dan karyawan ketika melafalkan visi SDMM membuat Shobikhul Qisom gemas. Akhirnya, dengan semangat menggebu-gebu, ia meminta seluruh guru dan karyawan berdiri dari tempat duduk mereka.
Shobikh—panggilan akrabnya—menyodorkan pertanyaan, “Ayo semuanya, sebutkan visi SD Muhammadiyah Manyar!” Barulah para peserta menjawab lantang, “Menjadi sekolah islami dan kreatif yang unggul dalam ketakwaan, kecerdasan, dan kemandirian.”
“Oke, sekarang tukang syuting silakan menilai para peserta training!” Sambil tertawa, Shobikh menunjuk Achmad Nazarudin MPd yang sedang merekam untuk menilai kekompakan mereka dalam menyebutkan visi SDMM. Gemuruh tawa para peserta semakin mencairkan suasana. Melihat ini, Shobikh puas dengan semangat para peserta yang bangga dengan visi sekolahnya.
“SD Muhammadiyah Manyar!” seru Shobikh. “Beriman, kreatif, berprestasi! Yo!” balas semua peserta.
Selain yel-yel dari SDMM, Shobikh juga membakar semangat para peserta dengan mengajarkan jargon dari tepuk jempol, tepuk satu, dan tepuk dua menurut versinya. “Jika saya bilang tepuk satu maka silakan bilang ‘yes’ sambil tepuk satu kali dan jika saya bilang tepuk dua, maka katakan ‘oke’ dibarengi dengan tepuk dua kali,” terangnya.
Sedangkan jika ia bilang tepuk jempol, maka para peserta trainer harus merespon “Prok-prok-prok (suara tepuk), jempol kanan, prok-prok-prok (suara tepuk), jempol kiri, presenterku hebat,” lanjutnya.
Berpikir Kritis
Menurut Shobikh, sebagai sekolah aktif literasi nasional, sekolah ramah anak, dan menggunakan Edutabmu Digital Learning Accelerator, SDMM harus menerapkan critical thinking. “Dimulai dari guru atau tenaga kependidikannya,” ujarnya.
Hal itu ia sampaikan saat salah satu guru Sri Isna Wardhani SPd mengkritik Shobikh yang menyuruh para peserta berbicara lebih lantang. Padahal, ia dan para peserta lain sudah diminta menyebutkan visi SDMM sampai tiga kali. “Kami sudah berbicara keras Pak, tapi terhalang oleh masker makanya kurang jelas suaranya,” terang Isna.
“Nah, inilah contoh penerapan dari berpikir kritis, berani membantah instruksi dari pelatih,” serunya sambil tertawa tengil. Dia menilai sikap Isna baik untuk melatih berpikir kritis, reasonable (penalaran), dan dianggap berjiwa kreatif.
Baca sambungan di halaman 2: Membedah Kondisi Riil dan Impian