Berpikir Maju
Keempat, don’t think like the majority (always think and do the opposite). Dia mengajarkan guru dan karyawan agar berpikir atau melakukan hal-hal positif yang tidak biasa dilakukan kebanyakan orang. Hal-hal positif tersebut di antaranya baca minimal empat buku sebulan, olahraga dua kali sepekan, dan tidak boleh mengeluh.
Ia juga menambahkan, don’t compare yourself with anyone in this world. If you do, you are insulting yourself. Dalam hal ini, para peserta dilarang membandingkan diri mereka dengan orang lain dalam hal apa pun karena setiap orang spesial dengan talenta yang mereka miliki masing-masing.
Kelima, always think kaizen, yakni berpikir lebih maju. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Misalnya berpikir bahwa para peserta didik baru yang akan mendaftar ke SDMM berjumlah lebih banyak peminatnya dari tahun ajaran sebelumnya.
Shobikh juga mengingatkan, “Kemarin adalah waktu yang tak akan terulang ceritanya, sedangkan besok adalah waktu yang belum tentu kita dapat menemuinya. Maka kita berpikir bahwa hari ini adalah waktu untuk menabung amalan kita”.
Visual Anchor
Keenam, deal done. Yaitu sepakat dengan perubahan yang dimulai dari stimulus visual anchor. Menurut Shobikh, pikiran seseorang dalam mengingat hal positif untuk menjadi sukses sebagian besar dipicu dan diberikan stimulus berupa visual anchor. “Maka dari itu, pasang sebanyak mungkin visual-visual untuk membanjiri pikiran tim kita. Jadikan keberhasilan sebagai hal yang familiar di ruangan!” imbaunya.
Objek visual bukti prestasi yang telah diperoleh sebelumnya bisa berupa poster motivasi, piala, piagam, papan skor, kaos/baju kemenangan, dan dekorasi-dekorasi tertentu lainnya. Selain itu, para tendik juga dapat menonton video keberhasilan sebelumnya atau video kemenangan mengikuti lomba.
Dia juga membangkitkan semangat para peserta dengan berkata, “Don’t stop until you’re proud!” Dia meminta tendik SDMM mengingat hal-hal yang positif agar mereka bangga dengan pencapaian atau prestasi sehingga menimbulkan semangat baru untuk menciptakan prestasi-prestasi lain yang lebih banyak.
Lima Bagja
Shobikh menerangkan, Bagja adalah akronim beberapa pernyataan yang menunjukkan mindset atau tindakan menuju perubahan sekolah.
B adalah buat pertanyaan utama. A adalah ambil pelajaran. G adalah gali impian bersama. J adalah jabarkan rencana dan A adalah atur eksekusinya.
Dalam pelatihan itu, Shobikh mengajak para tendik menganalisis kondisi riil tendik SDMM dan langkah apa saja yang akan dilakukan oleh SDMM dalam memberikan perubahan dan inovasi agar mampu bersaing dan tetap menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
Empat Dampak Perubahan
Sobikh lalu menjelaskan dampak perubahan sekolah. Melalui rumus 654, ia mengemukakan terdapat 4 dampak yang diinginkan dari perubahan sekolah.
Pertama, learning and growth, yakni pembelajaran dan perkembangan sekolah yang memadai. Kemudian, keunggulan sekolah. Ketiga, siswa bertambah. Terakhir, aset bertambah.
Kepada PWMU.CO, Selasa (4/1/2022), Shobikh menyampaikan terkesan dengan gur dan karyawan SDMM yang ia lihat sebagai orang-orang yang ceria, semangat, kritis, dan kreatif. Sebagai motivation trainer, ia berpesan agar para guru SDMM menjadi guru futuristik. “Mampu menyiapkan bekal hidup murid untuk hidup di masa yang akan datang,” ujarnya.
Di samping itu, ia merekomendasikan untuk membaca bukunya yang berjudul De Javu Kepala Sekolah. Buku itu telah ia berikan kepada kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Pusvita Sari MPd saat pelatihan.
Adapun sub bab bukunya berisi: Membangun Impian Mewujudkan Sekolah Ideal, Lahirnya sang Pemimpin Sekolah, Membangun Prestasi Bersama, Membangun Sistem Sekolah, Jadilah Pemimpin Teladan, dan Matrik De Javu Kepala Sekolah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni