Literasi Berbasis Alam
Di tengah-tengah kegiatan baksos, diadakan serangkaian acara seperti lapak baca, santunan kepada 20 anak yatim dan dhuafa, serta sosialisasi pembuatan cokelat salak.
Saat lapak baca digelar, Ketua Panitia Jamilatul Muniroh ikut menemani murid SD dan madrasah setempat yang hadir di lokasi untuk membaca dan menggambar. Mila mengatakan, membaca di luar ruangan merupakan bagian sekolah alam dan literasi berbasiskan alam sebagai sebuah konsep belajar seminari bermain.
“Hari ini kami membuka lapak berisi buku-buku anak-anak dan sejumlah buku tentang biografi KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. Juga ada buku sejarah politik Muhammadiyah hingga sekarang,” jelas Mila, sapaannya.
Ia menilai gerakan literasi alam dan belajar di alam terbuka dilakukan karena sekolah di ruangan terasa membosankan. Jadi konsep ini memberi semacam keseimbangan dalam meningkatkan literasi warga.
“Literasi di kalangan kita juga masih rendah terutama di saat pandemi Covid-19 ini. Maka kegiatan literasi berbasis alam dan sekolah alam menjadi metode baru dalam pendidikan. Misalnya, anak-anak didekatkan dengan suasana alam bahari dan pesisir, sehingga belajar bukan dari buku saja tapi langsung melihat alam,” jelasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni