Disambut Sujud Syukur
Keluarnya edaran PTM 100 persen dari Dispendik Kota Surabaya ini disambut dengan gembira oleh SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya (SD Musix).
Kepala SD Musix Munahar mengatakan, siswa memang harus segera PTM mengingat hampir dua tahun siswa belajar dari rumah. “Sama-sama belajar, hasilnya berbeda antara belajar online dengan offline,” terangnya, Sabtu (8/1/2022).
Menurutnya, ada banyak hal yang bisa diperoleh saat siswa belajar di sekolah dan tidak dapat dimaksimalkan saat siswa belajar dari rumah. Misalnya interaksi sosial: di sekolah, siswa akan bertemu dengan teman-temannya dan berkomunikasi.
“Terkadang juga ada sedikit perselisihan. Dengan demikian anak belajar bagaimana menyelesaikan masalah, menghargai pendapat orang lain,” ujarnya.
“Belum lagi persoalan orangtua murid yang harus bekerja ekstra,: selain mendampingi anaknya juga harus bekerja mencari nafkah, dan lain sebagainya. Maka PTM tentu lebih baik,” imbuh anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini.
“Belum lagi pembinaan karakter, penanaman konsep pada materi tertentu, dan lainnya,” tambahnya.
Dia menjelaskan, meskipun SD Musix di masa pandemi ini banyak menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis daring, tapi PTM dia sekolah, akan jauh lebih maksimal.
“Oleh sebab itu, jika kebijakan PTM 100 persen ini kami sambut dengan sujud syukur,” ujarnya.
Beberapa inovasi SD Musix sebagai bentuk memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa di masa pandemi Covid-19 adalah Gen-Q Samart—aplikasi pengontrol ibadah dan pembinaan karakter siswa berbasis Android.
Juga LiterAsix (Literasi Anak Musix), MKMsKdL (Menanamkan Karakter melalui Sejuta Kisah dari Langit), dan My Masterpiece (Mahakaryaku). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni