PWMU.CO– PTM (Pembelajaran Tatap Muka) 100 persen di SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) berlangsung mulai Senin (10/1/2022).
Ini sesuai keputusan Pemkot Surabaya yang mengizinkan PAUD, TK, SD dan SMP melaksanakan PTM 100 persen karena kondisi wabah Covid-19 di kota ini sudah level 1 dan terus menurun.
SD Muhlas sudah memulai PTM 100 persen mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 yang dibagi menjadi 2 sesi. PTM pada pekan pertama ini pembagian per kelasnya diisi 50 persen siswa.
Dengan dimulainya PTM perdana ini tak luput dari pengawasan pemerintah kota sehingga pukul 06.30 SD Muhlas mendapat monitoring evaluasi (Monev) pertama dari Lurah Dupak, sekretaris kelurahan, wakil kecamatan, TNI, dan Kepolisian.
Tim Monev meninjau pelaksanaan PTM Senin itu. Sekolah sudah mempersiapkan diri dengan menyosialisasikan aturan serta melengkapi alat-alat prokes yang juga sudah terdistribusi ke semua ruang.
”Bismillah semoga dengan diberlakukannya PTM 100 persen ini bisa meningkatkan kembali semangat anak-anak terus belajar dan berlatih untuk pengembangan kemampuan diri pribadi yang lebih baik dan santun,” kata Lurah Dupak Lutfan Adie Wibowo SSTP saat mengamati pembelajaran siswa di lantai 4.
Dia juga berharap, para guru semakin semangat mendoakan dan berjuang mendidik anak-anak sebagai calon pemimpin dan penerus bangsa dan negara. ”SD Muhammadiyah 11 sudah siap melaksanakan PTM 100 persen,” ujarnya.
Kepala SD Muhlas Mursiah SAg MPd menyampaikan, selama pembelajaran siswa diharuskan memakai masker, memeriksa suhu badan terlebih dahulu, dan tetap menjaga jarak. ”Ini bentuk ikhtiar agar kita terhindar dari virus dan KBM segera berjalan normal,” ujar Mursiah yang juga Sekretaris PC Aisyiyah Krembangan.
Dia menuturkan, pembelajaran tatap muka ini keinginan kuat semua unsur masyarakat terutama harapan dari wali murid. Sebab kegiatan daring selama dua tahun sudah sampai pada titik jenuh.
Wali murid Bunda Elma, ibu Hafidz kelas 5 Al Anbiya, bersyukur dimulai pembelajaran tatap muka. ”Alhamdulillah anak-anak kembali ke sekolah. Semoga ke depannya KBM bisa berlanjut dengan baik, dan kami berharap durasi jam belajar bisa ditambah,” ujarnya. (*)
Penulis Abdul Somad Editor Sugeng Purwanto