Cara Mengukur Arah Kiblat
Sriyatin, yang juga merupakan seorang ahli ilmu falak, hisab, rukyat, dan kalender Islam itu juga menjelaskan alat yang digunakan dalam menentukan arah kiblat.
“Untuk menentukan arah kiblat menggunakan alat GPS (globe positioning system),” jelasnya.
Bapak yang berprofesi menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Agama Palangkaraya Kalteng juga memaparkan tahapan dalam mengukur arah kiblat.
“Pertama menentukan koordinat lokasi yang akan diukur arah kiblatnya menggunakan GPS yang terdiri dari data lintang, bujur, waktu, deklinasi matahari, tinggi matahari, azimut matahari, utara sejati, rasdul kiblat, dan akhir azimut kiblat,” paparnya.
Koordinat tersebut dimasukkan ke aplikasi Mizwala Qibla Finder untuk mengetahui arah utara sejati sehingga azimut (arah) kiblat dapat diketahui.
Selama dua jam proses pengukuran arah kiblat yang disaksikan oleh lima orang yaitu Ustadzah Nur Hamidah, Ustadz Mujahidul Authon, Ustadz R. Panji Hartono, dan Ustadz Afrizal Fahlevi, diperoleh hasil empiris. Hasilnya ada sedikit perbedaan dari arah kiblat, yang semula serong ke kiri digester lima Drajat ke kanan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan Pembiasaan Karakter (PPK) Nur Hamida SPd menjelaskan ada lima titik yang diukur arah kiblatnya di SD Mugeb, yaitu lapangan futsal, perpustakaan, aula, ruang makan, dan selasar.
Dia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada tim falakiyah yang sudah membantu SD Mugeb menentukan arah kiblat.
“Terima kasih kepada Yayasan Al-Falakiah Surabaya yang sudah memperjelas arah kiblat di SD Mugeb,” tuturnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni