MBS Al-Fajar Cetak Kader
Direktur MBS Al-Fajr Imam Syafii memaparkan sejarah MBS milik SMk Muhammadiyah 1 Gresik. “MBS bertujuan awal untuk membina anak didik menjadi kader di Muhammadiyah,” ujarnya sambil menyebut beberapa alumninya yang kini sukses seperti Mohammad Afrizal Fariz ST—Ketua Program Keahlian Teknik dan Marketing Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Gresik.
Dia menceritakan, di awal berdirinya, MBS bernama anak asuh, kemudian diubah sebagai anak binaan, lalu asrama, dan akhirnya menjadi MBS. “Antusias wali santrilah, menjadikan istilah asrama menjadi boarding school dengan program unggulan tahfizh,” ujarnya.
Mantan Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik ini menjelaskan kegiatan di MBS yang kini punya 19 santri dan 13 santriwati itu dimuali jam 03.00 dengan shalat tahajud, shalat Subuh berjamaah, dzikir pagi, tahfidh, murajaah al-Quran, mengaji bersama setelah Isya, dan belajar bersama.
“Harapan kami, MBS SMK Muhammadiyah 1 Gresik, menjadi pesantren di Perguruan Muhammadiyah Bungah,” ujar Imam, panggilan akrab Imam Syafii.
Sementara Muhammad Maftuh mengatakan, tujuan studi banding dari Palembang ini sebenarnya adalah uji kaweruh, yang artinya adalah mencari tahu.
“Sebelum sebesar seperti ini, SMK Muhammadiyah 1 Gresik mengalami jatuh bangun yang luar biasa,” ujarnya.
Soal kunjungan ini, Maftuh berharap dapat memberikan manfaat kepada dua belah pihak dalam memajukan pendidikan Muhammadiyah di Indonesia.
Baca sambungan di halaman 3: Akan Membangung Boarding School