PWMU.CO – Kembali tatap muka, SMP Muhammadiyah 4 (Spempat) Surabaya terapkan relaksasi pengganti istirahat. Seperti terlihat Senin (10/1/22).
Raut muka Ramzy berbinar. Dengan antusias, ia datang ke sekolah paling pagi. Meskipun menggunakan masker, sorot matanya menunjukkan kebahagiaan. Pun dialami oleh Faiz Fajar. Setelah sekian lama belajar daring dari rumah, ia jejakkan kakinya untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. Begitulah suasana pembelajaran tatap muka 100 persen yang mulai digelar Senin (10/1/22).
Pembelajaran Dua Sif
Ketua Satgas Covid-19 Spempat M Adenin mengatakan, kegiatan pembelajaran tatap muka 100 persen dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Kedatangan siswa di sekolah disambut guru dan karyawan sekolah yang bertugas piket.
“Siswa lalu diarahkan untuk cuci tangan, dicek suhu tubuh, dan diingatkan untuk senantiasa bermasker. Jika ketiga hal itu telah dilakukan, siswa diarahkan menuju kelasnya masing-masing,” ujarnya.
Menurut M Adenin, anak-anak kadang lalai untuk melakukan protokol kesehatan. Apalagi kalau sudah bertemu dengan temannya. “Suasana yang masih pandemi dan protokol kesehatan seolah terabaikan. Maka petugas piket kesehatan yang akan mengingatkan dan mengarahkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Kaur Kurikulum Spempat Zaenal Maftukhin menyatakan, meski harus melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen, siswa masih dibagi menjadi dua sif. Sif pertama dimulai pukul 06.45 sampai pukul 09.40 sedangkan sif kedua dimulai pukul 10.00 sampai pukul 12.55.
“Pelaksanaan pembelajaran sif pertama diikuti oleh siswa kelas VIII dan IX, sedangkan untuk sif kedua diikuti kelas VII. Setiap kelas diisi maksimal 16 siswa sehingga usaha untuk jaga jarak dan menghindari kerumunan masih tetap terjaga,” ungkapnya. Berdasarkan arahan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, sambungnya, pembelajaran dibagi menjadi dua sif untuk tetap menjaga jarak antar siswa, agar tidak terjadi kerumunan.
Relaksasi Pengganti Istirahat
Di tempat yang sama, Laili Rahmi, Kaur Kesiswaan Spempat mengatakan, pada jadwal pelajaran yang disusun Kaur Kurikulum Spempat, meniadakan waktu istirahat siswa. Sebagai pengganti istirahat, sekolah menjadwalkan kegiatan relaksasi.
“Fungsinya tetap sama seperti istirahat, namun siswa tidak diperbolehkan untuk keluar ruangan. Waktunya juga hanya 15 menit. Jadi, guru pengajar masih tetap mendampingi mereka di kelas,” terangnya.
Lebih lanjut dia menyebut, karena waktu yang terbatas untuk kegiatan relaksasi ini, siswa diarahkan untuk membawa bekal dari rumah. Berbagai jenis makanan mulai snack hingga makanan berat tersedia.
“Pada kegiatan relaksasi ini, siswa sibuk dengan bekalnya sendiri-sendiri karena pada aturan pembelajaran tatap muka dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengisyaratkan siswa hanya diperbolehkan duduk di tempat duduknya masing-masing,” jelas Laili.
Perubahan peraturan saat tatap muka dirasakan Mahadewi Kirana, salah satu siswa kelas VII Spempat. Dia membawa bekal karena di rumah tadi tidak sarapan. “Ya, gimana lagi belum terbiasa juga. Biasanya kan daring di rumah, makan juga bisa sewaktu-waktu,” tuturnya.
Kegiatan pembelajaran tatap muka dilakukan di Spempat, sebagai tindak lanjut dari surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri tertanggal 21 Desember 2021 dengan nomor 05/KB/2021, nomor 1347 Tahun 2021, nomor HK.01.08/Menkes/6678/2021, dan nomor 443-5847 Tahun 2021. Surat keputusan bersama mengisyaratkan sekolah wajib melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen.(*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.