Maju dengan Kepala Sekolah Abnormal Bersenjatakan Diabram, oleh Pahri SAg MM, Ketua Umum Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (FGM).
PWMU.CO – Saat menghadiri undangan Kepala SMK Muhammadiyah Tumijajar Lampung Ustadz Syamsul Hidayat, dan Kepala SMK Muhammadiyah 3 Metro Lampung Ustadz Khoironi, Jumat (14/1/2021), saya ditanya oleh guru dan karyawan sekolah yang hebat-hebat ini. Mereka bertanya tentang strategi percepatan menjadi sekolah yang unggul dan berkemajuan.
Saya jawab, sekolah unggul dan maju itu bermula dari kepala sekolahnya yang unggul dan maju pula. Seperti sosok Ustadz Khoironi dan Ustadz Syamsul Hidayat. Keduanya hebat dan abnormal. Kepala sekolah itu yang pegang kemudi. Mau cepat, tergantung pada yang pegang kemudi. Demikian pula mau lambat atau mau berjalan mundur, juga tergantung pada yang pegang kemudi.
Kepala sekolah punya posisi strategis dan menentukan masa depan sekolah. Terlebih bagi sekolah swasta. Sekolah yang maju dan cepat perkembangannya rata-rata dipegang kepala sekolah yang maju mimpinya dan cepat kerjanya. Sebaliknya sekolah yang mundur dan lambat perkembangannya rata-rata dipegang kepala sekolah yang mundur dan lambat kerjanya.
Kepala sekolah yang banyak mengeluh dan sibuk membicarakan kekurangan dan kelemahannya, biasanya sekolahnya redup dan nirprestasi. Semua energi kepala sekolah, guru dan karyawan habis pada hal-hal yang negatif dan pada sesuatu yang tak produktif. Aura sekolah pasti suram dan gelap masa depan-nya.
Sebaliknya, kepala sekolah yang enerjik dan tidak banyak mengeluh tapi sibuk membicarakan untuk berkeunggulan dan berkelebihan, biasanya sekolah itu akan terang dan berprestasi. Semua energi kepala sekolah, guru dan karyawan digunakan pada hal-hal yang positif dan pada sesuatu yang produktif. Aura sekolah pasti cerah dan terang masa depannya.
Kepala sekolah sebaiknya memperbanyak berbicara masa depan dan menyedikitkan berbicara masa lalu. Kepala sekolah yang banyak berbicara masa depan akan mengangantarkan sekolahnya memiliki masa depan yang terang benderang. Sebaliknya kepala yang banyak berbicara masa lalu akan mengantarkan sekolahnya hanya memiliki masa lalu dan tidak memiliki masa depan.
Baca sambungan di halaman 2: Abnormal dengan Diabram