Ciri Khas Sekolah Muhammadiyah
Dalam kesempatan itu, Haryadi menjelaskan ciri khas sekolah Muhammadiyah dan pembedanya dengan sekolah negeri atau swasta lain ialah Ismuba. “Bahkan sudah dikembangkan menjadi Ismubarisqur (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Al-Quran) di SD Muhammadiyah 16 dan SD Muhammadiyah 4 Kota Palembang,” terangnya.
Jadi, kata dia, targetnya tidak hanya unggul dalam Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab saja. Namun juga Bahasa Inggrisnya bisa menonjol dan bacaan al-Qurannya sesuai dengan makhraj yang benar.
Di samping itu, ada ekstrakurikuler yang wajib siswa ikuti. Yaitu Tapak Suci (TS), Hizbul Wathan (HW), dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai kaderisasi bagaimana menjadi pemimpin.
“Itu ciri khas yang tidak bisa lepas dari Muhammadiyah. Kalau semua ini dimaksimalkan, saya yakin mau tidak mau pasti masyarakat akan berbondong-bondong memilih sekolah Muhammadiyah!” lanjutnya.
Jaga Peran Sekolah Muhammadiyah
“Bagaimana cara Majelis Dikdasmen PDM menjaga sekolah berada pada role (peran) yang telah ditetapkan dan bagaimana bentuk proses pelaporan dan pembimbingannya?” tanya Nurul.
Effendy memaparkan, ada pembimbingan dalam ranah pengawasan. Misal, penyegaran kepada kepala sekolah dan guru. Di antaranya, berupa Baitul Arqam untuk penguatan ideologi.
Kemudian, ada upgrading untuk mata pelajaran dan lainnya. Selanjutnya, disiapkan juga program wajib seperti ortom (TS, HW, IPM) yang harus ada di setiap sekolah Muhammadiyah dan harus ada anggarannya.
“Jika kita membahas RKAS di sekolah, tiap awal tahun ajaran harus wajib bahkan ada ekskul tertentu!” tegasnya.
Ada kegiatan wajib dari pemerintah kota dan provinsi setiap awal pelajaran pada jam ke 0 (jam 6.30-7.00 WIB) berupa tadarus. Lalu waktu istirahat ada kegiatan sholat Dhuha. SD Muhammadiyah 6 dan SD Muhammadiyah 14 memiliki program ‘3 Bulan Tamat Iqra’.
“Artinya, anak-anak yang baru masuk SD ditargetkan 3 bulan harus menguasai 6 jilid iqra, sehingga ketika mereka masuk di semester kedua mereka sudah bisa mempelajari al-Quran,” lanjutnya.
Dia kembali menegaskan, sekolah Muhammadiyah lebih banyak porsi agamanya. “Bahkan sang anak dapat mengajarkan tentang tata cara ibadah kepada orangtuanya di rumah. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi orangtua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah Muhammadiyah,” tutup Haryadi.
Diskusi ringan ini berlangsung 30 menit. Kemudian, ada diskusi santai dan singkat dengan Ketua Dikdasmen PDM Gresik Ir Dodik Priyambada. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni